| dc.description.abstract | Pada era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi sangatlah pesat. Tidak hanya
memberi pengaruh positif, kemajuan teknologi juga memberikan pengaruh
negatif, yaitu berkurangnya penggunaan tenaga kerja manusia. Akibatnya, angka
pengangguran pun meningkat dan menyebabkan terciptanya lingkungan kerja
yang penuh dengan persaingan. Oleh karena persaingan yang semakin ketat di
lingkungan pekerjaan, sehingga dibutuhkan individu yang berkualitas dalam hal
kedisiplinan. Jenjang perkuliahan merupakan satu jenjang yang harus dilalui
sebelum mahasiswa memasuki dunia pekerjaan, sehingga dalam proses
perkuliahan kualitas kedisiplinan mahasiswa perlu diasah. Namun masih banyak
ditemukan mahasiswa yang tidak disiplin dan melakukan prokrastinasi akademik
dalam kegiatan belajarnya di perguruan tinggi. Dapat dikatakan bahwa ketika
mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik, individu tersebut memiliki
pengaturan (regulasi) diri yang rendah. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan perilaku prokrastinasi akademik
pada mahasiswa di Universitas X Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan desain korelasional yang melibatkan 170 mahasiswa yang
menjalani perkuliahan semester 3 ke atas di Universitas X Surabaya. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala yang terdiri dari skala
regulasi diri yang disusun oleh Brown, Miller, dan Lawendowksi (1999) dengan α
= 0.91 dan skala prokrastinasi akademik yang disusun oleh Aitken (1982) dengan
α = 0.82. Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan uji Spearman. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara regulasi diri dan
perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas X Surabaya (r = -
0.551; p = 0.000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi regulasi diri
seseorang maka semakin rendah perilaku prokrastinasi akademik yang dilakukan | en_US |