PENGARUH SELF-ESTEEM DAN NEED TO BELONG TERHADAP SOCIAL NETWORKING SITE ADDICTION PADA MAHASISWA PENGGUNA ISTAGRAM DI SURABAYA
Abstract
Instagram merupakan situs jejaring sosial yang populer di kalangan anak muda di
Indonesia. Berbagai data menunjukkan kecenderungan penggunaan situs jejaring
sosial, khususnya Instagram, yang adiktif pada individu usia emerging adulthood
(18-25 tahun). Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena berbagai dampak
negatif yang ditimbulkan oleh adiksi. Self-esteem dan need to belong diduga
mempengaruhi social networking site addiction. Individu dengan evaluasi diri
yang negatif dan kebutuhan untuk diterima yang tinggi diduga cenderung
mengembangkan adiksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
self-esteem dan need to belong secara bersama-sama terhadap social networking
site addiction pada mahasiswa pengguna Instagram di Surabaya. Metode
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Subjek
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 332 orang mahasiswa perguruan
tinggi di Surabaya yang menggunakan Instagram. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah
Rosenberg Self-Esteem Scale (Rosenberg, 1989), Need to Belong Scale (Leary,
Kelly, Cottrell, & Schreindorfer, 2013a), dan modifikasi Bergen Facebook
Addiction Scale (Andreassen, Torsheim, Brunborg, & Pallesen, 2012). Ketiga
skala diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil uji regresi berganda
menunjukkan bahwa self-esteem dan need to belong secara bersama-sama
mempengaruhi social networking site addiction (R2 = 0,120, p < 0,05). Akan
tetapi, hanya need to belong yang memberikan kontribusi signifikan terhadap
model regresi berganda tersebut (p t-test < 0,05). Hal ini didukung oleh hasil uji
korelasi parsial antara need to belong dan social networking site addiction dengan
mengendalikan self-esteem yang menunjukkan adanya hubungan positif yang
signifikan (r = 0,314; p < 0,05). Sedangkan, hasil uji korelasi parsial antara selfesteem
dan social networking site addiction dengan mengendalikan need to
belong menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan (r = -0,080; p >
0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-esteem dan need to belong
secara bersama-sama mempengaruhi social networking site addiction. Akan
tetapi, need to belong yang menjadi penentu apakah social networking site
addiction terbentuk. Saran bagi mahasiswa, perguruan tinggi, praktisi di bidang
psikologi klinis, dan peneliti selanjutnya telah dicantumkan.
