HUBUNGAN DURASI TIDUR TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CIPUTRA
Abstract
Saat ini angka terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia, yang mencapai tingkatan yang membahayakan. Durasi tidur mungkin menjadi regulator penting berat badan dan metabolisme Secara kuantitas, manusia memerlukan waktu yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan tidur. Suatu hubungan antara kebiasaan waktu tidur yang pendek dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) telah dilaporkan dalam sampel populasi yang lebih besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara durasi tidur terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra. Metode penelitian ini menggunakan teknik observasi analitik serta menggunakan pendekatan crossectional. Dengan total sampel sebanyak 30 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra. Didapatkan hasil mahasiswa dengan durasi tidur kurang dan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang mengalami kenaikan mendapatkan jumlah terbanyak yaitu 14 responden (46,7%) dari total sampel dan dengan durasi tidur yang kurang atau kurang dari 7 jam per hari dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang turun ataupun tetap jumlahnya sebanyak 10 responden (33,3%) dari total sampel. Sedangkan mahasiswa dengan durasi tidur yang cukup atau lebih dari 7 jam per hari yang Indeks Massa Tubuh (IMT) turun atapun tetap dari penelitian ini sebanyak 2 responden (6,7%) dan yang mengalami kenaikan indeks massa tubuh jumlahnya sebanyak 4 responden (13,3%) dari total sampel. Kesimpulan yang diambil adalah terrdapat hubungan antara durasi tidur yang kurang terhadap kenaikan Indeks Massa Tubuh (IMT) meskipun tidak signifikan dikarenakan didukung dengan adanya hubungan antara faktor-faktor lain seperti ketidakteraturan durasi tidur, frekuensi makan per hari yang cukup, peningkatan nafsu makan, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta ketidakrutinan melakukan aktivitas fisik.