PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP KADAR ALBUMINURIA PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) KONDISI HIPERGLIKEMIK
Abstract
Komplikasi DM yang bersifat kronis berhubungan dengan vaskuler (makro/mikrovaskuler), diantaranya yang paling sering terjadi adalah nefropati diabetes yang dapat berakhir menjadi gagal ginjal. Nefropati diabetik (ND) merupakan penyebab utama terjadinya end-stage renal disease (ESRD). Mengkudu (Morinda citrifolia L) diketahui secara ilmiah memiliki kandungan beberapa bahan aktif polifenol, antioksidan dan flavonoid yang dapat menurunkan stress oksidatif, serta kemampuan regenerasi fungsi ginjal melalui pengukuran berbagai ekstraseluler matriks protein dan faktor pertumbuhan. Pengukuran perbaikan fungsi ginjal berdasarkan kadar mikroalbuminuria (MAU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah mengkudu dalam menurunkan kadar albuminuria penderita diabetes mellitus.
Metode penelitian ini adalah Randomaized Post Test Control Group Design. Dua puluh ekor tikus jantan (Rattus novergicus), dibagi dalam 5 kelompok: kontrol negatif, kontrol positif yang diinduksi aloksan dan kelompok yang diberi ekstrak mengkudu dosis bertingkat 50; 100; 150mg/kgBB selama satu minggu. Kadar albuminuria pada tikus dinilai berdasarkan uji non parametrik Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney.
Hasil dari penelitian menunjukan adanya perbedaan bermakna pada semua kelompok, sehingga membuktikan bahwa pemberian ekstrak mengkudu secara bermakna dapat memperbaiki kadar albumin dalam urine, namun perbaikan masih belum dapat mencapai keadaan normal.
