HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING BADUTA USIA 7-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARUBAGA
Abstract
Di Indonesia, prevalensi stunting masih sangat tinggi (30,8%) dan merupakan masalah gizi yang paling banyak ditemukan dibanding masalah gizi lainnya. Di Tolikara, prevalensi stunting juga sangat tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang harus ditanggulangi segera karena berhubungan dengan SDM, dan tingginya angka morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada baduta usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Karubaga.
Metode penelitian ini adalah observational analytic dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Karubaga sejak Mei hingga Juli 2019. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan total sampel 70 orang. Data penelitian diambil dari data sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan nilai p <0,05.
Hasil penelitian menunjukkan persentase kejadian stunting lebih besar pada baduta usia 7-24 bulan dengan riwayat PMT ibu selama hamil tidak rutin (61,9%) dibandingkan baduta usia 7-24 bulan dengan ibu yang riwayat PMT rutin (18,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara riwayat PMT pada ibu hamil dengan kejadian stunting p-value=0,000 (<0,05).
Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat PMT pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada baduta usia 7-24 bulan.