EFEK EKSTRAK CURCUMA XANTHORRHIZA DAN TINJAUAN BIOINFORMATIKA KURKUMIN TERHADAP PENINGKATAN INTERFERON GAMMA PADA RATTUS NORVEGICUS
Abstract
Indonesia terkenal akan keanekaragaman hayati salah satunya adalah
tanaman herbal. Salah satu tanaman herbal yang sering digunakan masyarakat
Indonesia adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza) karena tumbuhan ini
dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan utama C.
xanthorrhiza yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah
kurkumin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
C.xanthorrhiza terhadap peningkatan kadar Interferon-gamma pada tikus putih
jantan (Rattus norvegicus) dengan uji ELISA. Penelitian ini menggunakan ekstrak
etanol C.xanthorrhiza dengan teknik maserasi yang diberikan kepada pada R.
norvegicus yang telah dibagi menjadi dua kelompok kontrol dan dua kelompok
perlakuan. Dosis yang diberikan adalah 200mg/gramBB dalam 1 mL larutan
aquades sebanyak 1 mL dan sebagai kelompok kontrol digunakan aquades.
Perlakuan diberikan selama 14 hari. Pada hari ke-7, satu kelompok kontrol dan
satu kelompok perlakuan dikorbankan dan diambil darahnya intracardial, begitu
juga pada hari ke-14. Darah tikus putih jantan diolah dan diuji dengan kit ELISA.
Pengamatan kadar IFNγ selama 14 hari menunjukkan bahwa pemberian
C.xanthorrhiza mempengaruhi kenaikan kadar IFNγ secara signifikan. Uji
bioinformatika berbasis komputasi juga dilakukan untuk mengetahui protein
target dan jalur reaksi senyawa aktif kurkumin.