DAYA PREDASI IKAN KEPALA TIMAH Aplocheilus panchax BETINA DAN JANTAN TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu dari banyak penyakit yang sampai sekarang masih menjadi masalah utama di Indonesia. Menurut Kemenkes, tercatat 16.692 kasus dan 169 meninggal dunia karena DBD. Pemanfaatan ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) sebagai pengendalian vektor penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti dilakukan untuk memutus rantai penularan dan menurunkan angka DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan ikan A. panchax untuk menghabiskan seluruh larva nyamuk Ae. aegypti dan membedakan daya predasi ikan A. panchax betina dan jantan. Penelitian ini menggunakan rancangan Post-test Only Design. Pengujian dilakukan dengan menggunakan ikan A. panchax betina dan jantan, dan 20 larva nyamuk Ae. aegypti per akuarium yang masing-masing memiliki lima replikasi dan diamati setiap lima menit hingga seluruh larva habis termakan kemudian dianalisis statistik menggunakan Independent Sample T-test untuk membandingkan rata-rata daya predasi kedua kelompok ikan. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adanya perbedaan daya predasi ikan A. panchax betina dengan rata-rata memakan 9.20 larva per lima menit sedangkan jantan pada 7.40 dan dibuktikan melalui Levene’s test menunjukkan Sig. 0.490 (p>0.05) sehingga ada perbedaan bermakna antara daya predasi ikan A. panchax betina dan jantan. Waktu tercepat yang dibutuhkan ikan A. panchax betina 06.44 menit sedangkan jantan 09.08 menit untuk menghabiskan seluruh larva. Ikan A. panchax betina lebih efektif dibandingkan yang jantan dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pengendalian vektor penyakit DBD di masyarakat.
