DAYA ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL BUAH TAKOKAK (Solanum torvum) TERHADAP MORTALITAS CACING Ascaris suum
Abstract
Infeksi cacing masih menjadi masalah kesehatan yang penting di masyarakat dengan kelompok Soil Transmitted Helminths (STH) sebagai penyebab terbanyak, salah satunya adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Indonesia memiliki banyak tanaman obat yang sering dimanfaatkan karena mudah didapat, harganya terjangkau dan telah digunakan oleh masyarakat secara turun temurun, salah satunya adalah takokak (Solanum torvum). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efek antar konsentrasi dan nilai LC99 ekstrak etanol buah Solanum torvum sebagai antelmintik terhadap Ascaris suum dalam 24 dan 48 jam. Penelitian ini menggunakan 26 ekor cacing dewasa Ascaris suum dan diujikan dalam 10 perlakuan, yaitu ekstrak etanol buah Solanum torvum 300 ppm, 600 ppm, 900 ppm, 1200 ppm, 1500 ppm, 1800 ppm, 2100 ppm, 2400 ppm, albendazole 1000 ppm (kontrol positif) dan NaCl 0,9% dengan tween 80 (kontrol negatif). Kematian cacing diobservasi tiap jam hingga 48 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan uji Fisher-Exact dan Probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas Ascaris suum meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Hasil didapatkan nilai P sebesar 0.003 pada 24 jam dan 0.015 pada 48 jam serta nilai LC99 ekstrak sebesar 2156,341 ppm dalam 24 jam dan 957,543 ppm dalam 48 jam. Ekstrak etanol buah Solanum torvum dapat memberikan efek antelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro dan berpotensi untuk dikembangkan.