| dc.contributor.author | Wijaya, Oribella Zelina | |
| dc.date.accessioned | 2022-01-12T06:35:57Z | |
| dc.date.available | 2022-01-12T06:35:57Z | |
| dc.date.issued | 2021 | |
| dc.identifier.uri | http://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/4118 | |
| dc.description | One of the many considerations in designing a building is environmental conditions. Energy crisis that becomes a concern has encouraged efficient energy consumptions and the emergence of green design concept. Indonesia has an organization that carries and becomes the standard for green value, namely GBCI (Green Building Council Indonesia), that helps considering whether a building can be called a “green building”. This organization has points and guides to evaluate and measure how green a building is. These points can be used as guidelines during designing process by architects and designers.
Digital architecture can help design process to be more effective. It helps architects and designers to calculate the usage and utilization of many things, such as natural and artificial lighting. Using various supporting softwares can simulate a building’s performance before it is built to minimalize mistakes. Digital architecture and energy efficiency will be implemented in Banyuwangi Motor Showroom project.
Banyuwangi Motor is motorcycle selling and service company in Banyuwangi. The building will be designed with a concept that supports building performance using efficient water and electrical consumptions to bring positive impact towards environment and company’s economical value. This showroom will be designed in accordance to applicable standards, regarding lighting and ventilation system, circulations, also natural dan green materials usage. | en_US |
| dc.description.abstract | Kondisi alam yang memprihatinkan menjadi salah satu pertimbangan dalam mendesain sebuah bangunan. Adanya krisis energi mendorong penggunaan energi yang efisien dan hemat serta munculnya konsep green design. Indonesia telah memiliki organisasi yang menjadi standar nilai green, yaitu GBCI (Green Building Council Indonesia) yang membantu menilai apakah sebuah bangunan layak disebut bangunan hijau. Organisasi ini memiliki poin-poin pedoman untuk menilai tingkat hijau bangunan. Arsitek dan desainer dapat menggunakan poin-poin ini sebagai acuan dalam mendesain bangunannya.
Proses desain saat ini dapat dibantu dengan arsitektur digital sehingga lebih efektif. Arsitektur digital membantu arsitek dan desainer untuk memperhitungkan penggunaan dan pemanfaatan berbagai hal seperti pencahayaan alami dan buatan. Penggunaan berbagai aplikasi pendukung dapat menyimulasikan performa bangunan sebelum bangunan direalisasikan sehingga dapat meminimalisir kesalahan. Penerapan arsitektur digital dan efisiensi energi akan diwujudkan dalam proyek perancangan Showroom Banyuwangi Motor.
Banyuwangi Motor adalah usaha yang menawarkan produk serta servis sepeda motor di daerah Banyuwangi. Bangunan akan didesain dengan konsep yang mendukung performa bangunan dengan penggunaan energi listrik dan air yang efisien sehingga dapat memberi pengaruh positif bagi lingkungan serta ekonomi perusahaan. Showroom Motor ini akan di desain sesuai dengan standar yang berlaku dengan memperhatikan sistem pencahayaan, penghawaan, sirkulasi, serta penggunaan material yang natural dan hijau. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Ciputra Surabaya | en_US |
| dc.subject | Arsitektur Digital | en_US |
| dc.subject | Showroom Motor | en_US |
| dc.subject | Efisiensi Energi | en_US |
| dc.subject | Bangunan hijau | en_US |
| dc.subject | Banyuwangi | en_US |
| dc.title | PERANCANGAN SHOWROOM “BANYUWANGI MOTOR” MELALUI PENDEKATAN ENERGY EFFICIENCY BERBASIS ARSITEKTUR DIGITAL OLEH KONSULTAN ARSITEKTUR INTERIOR OZ DESIGN | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nidn | 0718097902 | |
| dc.identifier.kodeprodi | 23201 | |
| dc.identifier.nim | 20617013 | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | Stephanus Evert Indrawan | |