HUBUNGAN ANTARA OBJEKTIVIKASI DIRI DAN BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI DI SMA X SURABAYA
Abstract
Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.
Pada tahap perkembangan ini terjadi perubahan baik dari segi fisik maupun
psikologis. Hal inilah yang menyebabkan para remaja menjadi sangat
memperhatikan tubuh dan penampilan fisiknya. Cara pandang seseorang terhadap
tubuhnya dipengaruhi oleh body image. Body image adalah penilaian yang
diberikan seseorang terhadap tubuhnya berupa penilaian positif atau negatif.
Selain pengaruh media massa, tren yang memandang tubuh wanita sebagai objek
yang dapat dievaluasi dan diberi nilai turut mempengaruhi body image seseorang.
Dari hal tersebut, remaja putri menjadi belajar bahwa saat ini aspek fisik menjadi
lebih penting daripada aspek kompetensi fisik. Pementingan aspek fisik dan
menomorduakan aspek kompetensi fisik disebut dengan objektivikasi diri. Maka
tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara
objektivikasi diri dan body image pada remaja putri.
Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan tujuan untuk melihat
hubungan antara objektivikasi diri dengan body image pada remaja putri. Populasi
pada penelitian ini adalah siswi-siswi SMA X di Surabaya dan untuk pengambilan
sampel pada penelitian ini digunakan teknik random sampling. Sampel penelitian
adalah siswi SMA X dengan rentang usia 14 – 17 tahun yang berjumlah 89 orang.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan dua skala model Likert
yaitu skala objektivikasi diri dan skala body image.
Sebelum digunakan dalam penelitian, skala objektivikasi diri dan skala body
image pada penelitian ini telah diuji cobakan kepada 57 remaja putri terlebih
dahulu. Dari hasil uji coba, sebanyak 26 aitem dari 30 aitem skala objektivikasi
diri dinyatakan valid dengan nilai reliabilitas 0,7094. Sedangkan pada skala body
image, sebanyak 40 aitem dari 50 aitem dinyatakan valid dengan nilai reliabilitas
0,7378.
Metode analisa data yang digunakan adalah analisa korelasi product
moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara
objektivikasi diri dengan body image pada remaja putri (r = -0.395, p < 0.05). Jadi
semakin tinggi skor objektivikasi diri yang dimiliki remaja putri, maka akan
semakin negatif body imagenya. Sebaliknya, semakin rendah skor objektivikasi
diri yang dimiliki remaja putri, maka akan semakin positif body imagenya.
Saran dari peneliti kepada remaja putri adalah lebih menyadari bahwa
kecantikan fisik perlu ditunjang dengan kompetensi fisik dan salah satu caranya
dengan memperhatikan motivasi dibalik perawatan fisik yang dijalani. Selain itu,
peneliti juga memberikan saran bagi SMA X yaitu agar lebih menyeimbangkan
antara materi yang mengolah fisik dan aspek kompetensi fisik pada ektrakulikuler
kepribadian. Adapula rekomendasi psychopreneur yang ditawarkan peneliti
adalah beauty camp yang dapat mengolah aspek kompetensi fisik dan aspek fisik
secara seimbang yang dikemas secara fun dan menarik.