PERBEDAAN BODY IMAGE PADA PEREMPUAN YANG MEMASUKI TAHAP USIA DEWASA AWAL D ITINJAU DARI KEPEMILIKAN STATUS HUBUNGAN ROMANTIS
Abstract
Membangun sebuah hubungan romantis adalah kebutuhan manusia,
terutama pada tahap usia dewasa awal, di mana individu dalam tahap usia tersebut
diharuskan untuk membangun hubungan yang dekat dengan orang lain.
Pentingnya untuk memiliki hubungan ini pun tampak dalam budaya Indonesia,
diuwujudkan baik secara formal dalam bentuk hukum yang berlaku, maupun yang
tidak formal dalam bentuk tekanan sosial.
Seseorang yang memiliki status hubungan romantis pun akan
mendapatkan unconditional regard, di mana ia akan mendapatkan penghargaan,
persetujuan, dan pujian dari pasangannya, yang berdampak positif pada body
image-nya. Di sisi lain, individu yang tidak memiliki status hubungan romantis
memiliki kebebasan yang lebih untuk mengaktualisasikan dirinya, termasuk
melalui penampilannya. Kebebasan berpenampilan ini pun dapat memberi
dampak positif bagi body image-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan body image perempuan yang berusia dewasa awal ditinjau dari
kepemilikan status hubungan romantis.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain
uji beda atau comparison. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari MBSRQ yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Skala ini diberikan kepada 40
mahasiswi yang tidak memiliki status hubungan romantis dan 40 mahasiswi yang
memiliki status hubungan romantis di Universitas X di Surabaya menggunakan
teknik accidental sampling. Data diuji dengan Independent T-Test.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan antara perempuan
usia dewasa awal yang memiliki status hubungan romantis dengan yang tidak
(nilai sig. > 0,05). Hasil uji beda dengan menggunakan Independent Samples TTest menunjukkan nilai signifikansi untuk aspek Evaluasi Penampilan sebesar
0,155, untuk aspek Orientasi Penampilan sebesar 0,160, untuk aspek Kepuasan
Area Tubuh sebesar 0,278 dan 0,279, untuk aspek Kecemasan Menjadi Gemuk
sebesar 0,937, dan untuk aspek Pengkategorian Ukuran Tubuh sebesar 0,347. Dari
hasil penelitian ini ditemukan bahwa adanya faktor inner value dan kemampuan
perempuan usia dewasa awal untuk menyaring dan mengevaluasi informasi yang
mereka miliki yang diduga mempengaruhi gambaran body image mereka.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa dalam hubungan romantis,
perilaku pasangan mempengaruhi body image perempuan usia dewasa awal.
Peneliti menyarankan perempuan usia dewasa awal untuk memahami seperti apa
body image itu dan membangun hubungan romantis yang dapat memberikan
dampak positif bagi body image mereka.
