HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN TIPE GAYA HIDUP ACHIEVER DAN STRIVER PADA KONSUMEN REMAJA DI UNIVERSITAS X
Abstract
Memasuki masa transisi dari kanak-kanak dan sebelum memasuki masa
dewasa, para remaja perlu menjalani beberapa perubahan sebagai indikasi dari tugas
perkembangan yang harus mereka jalani. Dalam menjalin relasi, ada remaja tertentu
yang memiliki orientasi untuk mendapatkan pengakuan dan status , remaja ini
digolongkan sebagai tipe Achiever dan Striver dalam tipologi VALS. Pada remaja,
lingkungan sosial di sekitarnya yang bisa memberikan pengakuan dan penerimaan
adalah teman sebayanya, tidak heran jika gaya hidup atau cara mereka menggunakan
waktu, tenaga, akan dipengaruhi sejauh mana mereka melakukan konformitas
terhadap teman sebaya. Konformitas terjadi ketika seseorang mengikuti sikap,
perilaku orang lain. Mereka melakukan konformitas akan gaya hidup teman
sebayanya dengan anggapan agar dirinya merasa diterima, dan tidak terisolasi dari
teman sebayanya, tetapi hal tersebut bertolakbelakang dengan kenyataan bahwa tugas
perkembangan remaja yang seharusnya menemukan identitas dirinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara konformitas dan tipe gaya hidup Achiever dan Striver pada konsumen remaja
di Universitas X. Sampel penelitian ini adalah para remaja yang berada dalam rentang
usia 17 - 20 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Incidental
sampling. Dari 201 subjek yang berpartisipasi, kemudian hanya 78 data subjek yang
memiliki tipe Achiever dan Striver.
Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan dua angket,
yaitu angket gaya hidup VALS, dan angket konformitas terhadap teman sebaya
kepada mahasiswa/mahasiswi dari Universitas X. Hasil pengolahan data yang
dilakukan dengan analisis data chi-square memperoleh hasil sig.Alpha sebesar 0,236
dengan p < 0,05 memiliki arti bahwa tidak ada hubungan antara konformitas dan tipe
gaya hidup Achiever dan Striver pada konsumen remaja di Universitas X. Walaupun
demikian, diperoleh bahwa 83,3% dari subjek memiliki tingkat konformitas yang
sangat tinggi.
