HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN KEBAHAGIAAN DEWASA AWAL PADA KOMUNITAS PEMELUK AGAMA BUDDHA DI SURABAYA BARAT
Abstract
Kebahagiaan adalah hal yang diinginkan oleh setiap individu dalam menjalani
hidupnya. Kebahagiaan mempunyai makna yang sama dengan subjective well
being (SWB) bahwa kedua hal tersebut mencerminkan penilaian individual
seseorang mengenai kualitas kehidupannya. Kebahagiaan dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor yaitu kesehatan, uang, pernikahan, kehidupan sosial,
usia, dan religiusitas. Religiusitas itu sendiri merupakan tingkat seberapa
mendalam pengetahuan seseorang dalam agamanya. Dewasa awal di komunitas
pemeluk agama Buddha yang religiusitasnya rendah lebih cenderung memiliki
emosi yang negatif yang mengakibatkan ketidakbahagiaan. Sebaliknya, terdapat
dewasa awal yang religiusitasnya tinggi cenderung dapat menghadapi masalahnya,
dan merasakan kebahagiaan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
religiusitas dan kebahagiaan dewasa awal pada komunitas pemeluk agama
Buddha di Surabaya Barat. Peneliti membagikan kuesioner kepada dewasa awal
yang mengikuti komunitas X dan Y. Populasi dalam penelitian ini adalah
komunitas pemeluk agama Buddha di Surabaya Barat. Sampel penelitian adalah
komunitas terbanyak, yang berusia 20-40 tahun. Peneliti menggunakan metode
cluster sampling, yaitu dengan membagikan kuesioner kepada dewasa awal
pemeluk agama Buddha yang tergabung dalam komunitas X dan Y. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sejumlah 109 orang.
Berdasarkan hasil uji korelasi dengan menggunakan rumus pearson, diperoleh
p-value<0.05, sehingga hipotesis (H1) yang diajukan diterima. Artinya, ada
hubungan religiusitas dan kebahagiaan dewasa awal pada komunitas pemeluk
agama Buddha di Surabaya Barat.