HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DAN TIPE GAYA HIDUP THINKERS DAN BELIEVERS PADA REMAJA
Abstract
Remaja memiliki kedudukan dan peran dalam menentukan masa depan
bangsa nantinya. Oleh karena itu, remaja merupakan kelompok masyarakat yang
perlu diperhatikan gaya hidupnya. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang
menghabiskan sumberdaya yang dimiliki. Sumberdaya tersebut adalah waktu,
uang dan tenaga. Gaya hidup dapat terbentuk melalui interaksi sosial dimana
individu akan mengambil nilai-nilai yang kemudian ia yakini. Nilai-nilai tersebut
bisa didapatkan melalui agama. Tipe gaya hidup Thinkers dan Believers
merupakan tipe gaya hidup yang termotivasi akan hal-hal yang bersifat ideal.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan
antara tingkat religiusitas dan gaya hidup pada tipe gaya hidup Thinkers dan
Believers. Peneliti membagikan kuesioner kepada mahasiswa atau mahasiswi
yang mengikuti Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK). Populasi dalam
penelitian ini adalah remaja akhir yang berusia 18 hingga 22 tahun. Peneliti
menggunakan metode purposive sampling, yaitu dengan membagikan kuesioner
kepada mahasiswa atau mahasiswi yang tergabung dalam Kelompok Tumbuh
Bersama (KTB). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang.
Berdasarkan hasil uji korelasi dengan menggunakan rumus chi-square,
diperoleh p-value > 0.05, sehingga hipotesis (H1) yang diajukan gagal diterima.
Artinya, semakin tinggi maupun semakin rendah tingkat religiusitas individu tidak
ada hubungan dengan tipe gaya hidup Thinkers maupun Believers.