HUBUNGAN KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN STRES PADA TKI PLRT DI HONGKONG YANG TERGABUNG DALAM GROUP UCDE
Abstract
Jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri sangat banyak.
Bahkan, pendapatan devisa tertinggi diperoleh dari para TKI. Rata-rata mereka
bekerja sebagai TKI PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga). Banyak TKI PLRT
yang menjadikan Hongkong sebagai tempat tujuan mereka bekerja, karena di
Hongkong memiliki peraturan yang ketat terkait tenaga kerja, dan juga memiliki
tingkat kenaikan gaji yang tinggi.
Pada saat bekerja di luar negeri, mereka harus pandai-pandai
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hari Minggu merupakan hari libur bagi
para TKI PLRT. Biasanya para TKI PLRT berkumpul di Taman Victoria dan
melakukan berbagai aktivitas di sana, seperti berjualan, makan, berkumpul, dan
lain sebagainya. TKI PLRT yang tidak dapat menyesuaikan diri dan menjalin
relasi dengan sesama TKI PLRT sulit memperoleh dukungan sosial ketika
mendapat masalah. TKI PLRT tidak jarang memperoleh masalah, seperti masalah
dalam pekerjaannya yang berat, masalah dengan keluarga di kampung halaman,
masalah keuangan dan masalah lain-lain yang dapat memicu munculnya stres.
Dengan demikian, kecenderungan kepribadian diduga sebagai salah satu
penyebab munculnya stres.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara kecenderungan kepribadian ekstrovert dan stres pada TKI PLRT yang
tergabung dalam group UCDE di Hongkong. Populasi dalam penelitian ini adalah
TKI PLRT di Hongkong yang tergabung dalam group UCDE dan terdapat 40
responden yang bersedia mengisi. Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling, khususnya accidental sampling, karena waktu subyek yang
sibuk dan keterbatasan akses subyek untuk mengisi secara online. Analisis data
dilakukan dengan uji korelasi Spearman Rank Order dan menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara kecenderungan kepribadian ekstrovert dan stres
pada TKI PLRT di Hongkong yang tergabung dalam group UCDE (r= -0,143; p>
0,05). Hal ini diduga karena jumlah responden kurang cukup mewakili populasi
yang ada dan juga teknik pengambilan sampel yang tidak random.