Show simple item record

dc.contributor.authorSirirui, Maria Desmayanti Yanta Putri
dc.date.accessioned2023-02-09T09:14:40Z
dc.date.available2023-02-09T09:14:40Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/5979
dc.descriptionRemaja awal merupakan masa peralihan dari kanak - kanak menuju dewasa. Pada perkembangannya masa remaja mengalami kekacauan identitas atau disebut dengan masa storm and stress. Dalam masa ini remaja rentan melakukan tindakan - tindakan negatif yang bertentangan dalam masyarakat yang dapat merugikan diri mereka sendiri. Oleh sebab itu, dalam masa perkembangannya remaja awal penting sekali memiliki adversity quotient (AQ). AQ adalah kemampuan individu dalam mengatasi hambatan - hambatan pada situasi tertentu. Salah satu pengaruh yang dapat meningkatkan AQ adalah pola asuh orangtua authoritative. Pola asuh orangtua authoritative adalah orangtua yang mengutamakan kepentingan dan memberikan kebebasan pada anak untuk berdiskusi dan memilih tindakan namun tetap mengontrol perilaku anak - anaknya (Baumrind dalam Santrock, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua authoritative dan adversity quotient (AQ) pada siswa SMP X di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah semua siswa SMP X di Surabaya dengan jumlah 163 orang. Pengambilan data menggunakan skala yang terdiri dari skala pola asuh orangtua dan skala adversity quotient. Skala pola asuh orangtua diadapatasi dan dikembangkan dari skala Robinsen, Mandelco, Olsen & Hart, 2001 (dalam Kimble Blakely, 2014), sedangkan skala adversity quotient dari skala yang dikembangkan oleh Kusumawati (2017). Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif antara pola asuh orangtua authoritative dan adversity quotient (AQ) pada siswa SMP (r=0,298; p 0.000 < 0.05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pola asuh orangtua authoritative pada remaja maka semakin tinggi adversity quotient yang dimilikinya. Adanya hubungan positif dan signifikan antara pola asuh orangtua authoritative dan adversity quotient (AQ) pada siswa SMP, maka peneliti perlu menceritakan hambatan atau kesulitan kepada orangtua agar termotivasi dalam menghadapi rintangan kedepannya. Siswa juga dapat lebih mengenal diri sendiri dengan membuat daftar kelemahan dan kekurangannya.en_US
dc.description.abstractRemaja awal merupakan masa peralihan dari kanak - kanak menuju dewasa. Pada perkembangannya masa remaja mengalami kekacauan identitas atau disebut dengan masa storm and stress. Dalam masa ini remaja rentan melakukan tindakan - tindakan negatif yang bertentangan dalam masyarakat yang dapat merugikan diri mereka sendiri. Oleh sebab itu, dalam masa perkembangannya remaja awal penting sekali memiliki adversity quotient (AQ). AQ adalah kemampuan individu dalam mengatasi hambatan - hambatan pada situasi tertentu. Salah satu pengaruh yang dapat meningkatkan AQ adalah pola asuh orangtua authoritative. Pola asuh orangtua authoritative adalah orangtua yang mengutamakan kepentingan dan memberikan kebebasan pada anak untuk berdiskusi dan memilih tindakan namun tetap mengontrol perilaku anak - anaknya (Baumrind dalam Santrock, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua authoritative dan adversity quotient (AQ) pada siswa SMP X di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah semua siswa SMP X di Surabaya dengan jumlah 163 orang. Pengambilan data menggunakan skala yang terdiri dari skala pola asuh orangtua dan skala adversity quotient. Skala pola asuh orangtua diadapatasi dan dikembangkan dari skala Robinsen, Mandelco, Olsen & Hart, 2001 (dalam Kimble Blakely, 2014), sedangkan skala adversity quotient dari skala yang dikembangkan oleh Kusumawati (2017). Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif antara pola asuh orangtua authoritative dan adversity quotient (AQ) pada siswa SMP (r=0,298; p 0.000 < 0.05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pola asuh orangtua authoritative pada remaja maka semakin tinggi adversity quotient yang dimilikinya. Adanya hubungan positif dan signifikan antara pola asuh orangtua authoritative dan adversity quotient (AQ) pada siswa SMP, maka peneliti perlu menceritakan hambatan atau kesulitan kepada orangtua agar termotivasi dalam menghadapi rintangan kedepannya. Siswa juga dapat lebih mengenal diri sendiri dengan membuat daftar kelemahan dan kekurangannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectPola Asuh Orangtua Authoritativeen_US
dc.subjectAdversity Quotienten_US
dc.subjectRemaja Awalen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA AUTHORITATIVE DAN ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA SMP X DI SURABAYAen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn6004426
dc.identifier.kodeprodi73201
dc.identifier.nim30114044
dc.identifier.dosenpembimbingSTEFANI VIRLIA


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record