HUBUNGAN ANTARA WELL-BEING DAN MARTIAL ADJUSTMENT PADA REMAJA
Abstract
Banyaknya pernikahan di usia remaja yang terjadi, beriringan dengan semakin tingginya tingkat perceraian di kalangan pernikahan usia remaja. Perceraian yang terjadi dapat dikarenakan konflik-konflik yang timbul dalam kehidupan pernikahan remaja. Konflik yang timbul dapat membuat hubungan antara suami dan istri menjadi tidak harmonis. Marital adjustment merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan suami atau istri yang berusia remaja untuk dapat mencapai hubungan pernikahan yang harmonis. Psychological well-being diduga memiliki peran yang cukup penting terkait dengan marital adjustment remaja. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological well-being dan marital adjustment pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional. Pengambilan data menggunakan metode survei. Survei dilakukan secara online dan offline. Pengambilan data menggunakan dua skala, skala Psychological well-being yang disusun oleh Ryff dalam penelitian Lee (2014) dan Revised Dyadic Adjustment Scale (Busby et al., 1995). Reliabilitas skala psychological well-being dalam penelitian ini adalah 0,564 - 0,739. Reliabilitas Revised dyadic adjustment scale dalam penelitian ini adalah 0,610 - 0,756. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 73 subjek, terdiri dari 14 orang yang berstatus sebagai suami dan 59 orang yang berstatus sebagai istri. Kriteria subjek adalah remaja usia 14-24 tahun dan berstatus menikah. Pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling dengan bantuan dan informasi dari responden penelitian dalam proses penyebaran angket. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara psychological well-being dan marital adjustment pada remaja (r = 0,253 ; p < 0,05)