| dc.description | Sajian karya desainer fashion sekaligus pengemasan even fashion ini menjadi penting bagi mahasiswa program Fashion Design and Business (FDB) Universitas Ciputra yang menggelar fashion event management, di Buro, Society Complex Surabaya, pekan lalu. Kemampuan itu yang harus dikuasai supaya mahasiswa dapat memenangkan persaingan di dunia kerja.
Erlita D Tantri, Public Relation Universitas Ciputra, menegaskan pentinya kemampuan mengemas even fashion. “salah satu pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa, di area fashion tidak hanya belajar mendesain dan memproduksi suatu karya, mahasiswa juga diberikan pembelajaran tentang bagaimana menyelenggarakan sebuah even,” tutur Erlita.
Menurutnya, fashion merupakan salah satu bentuk hasil karya yang jugfa memiliki inspirasi dan kolaborasi seni yang diciptakan. Itu, sebabnya fashion juga dapat berkaloborasi baik dengan art (seni).
Program yang diaplikasikan langsung di lapangan menggunakan tema besar friendly environment dengan menggabungkan antara art dan nature. Selain mendesain busana dengan tema pokok, mahasiswa harus bisa merancang konsep untuk ditunjukkan pada masyarakat. Konsep itu termasuk cara menampilkan desain, memilih lokasi pemotretan jika di perlukan, menentukan lokasi untuk show, menentukan audiens yang dihadirkan, hingga memastikan tujuan akhir dapat dicapai.
Menurut Erlita, “earth” merupakan tema yang dipilih dalam kegiatan ini. “tujuan dari event ini mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk mulai peduli dengan hasil karya slow fashion yang berkualitas dan memiliki keunikan. Jadi hasilnya bukan dlihat dari trend mass production.” Lanjutnya.
Dampak negatif dari produksi missal salah satunya adalah mengakibatkan penumpukan sampah tiap tahunnya. Peduli lingkungan menjadi isu penting yang harus di kuasai mahasiwa jika ingin mewujudkan tema besar desainnya.
Irene Yona Hadyatmoko mengakui tugas akhir mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Management Event itu cukup menantang. “kami harus bisa bekerja sama dengan vendor agar acara sukses,” katanya.
Mahasiswa diminta membuat rangkaian acara mulai dari Pukul 13.00 press conference di Resto 1903 Lokasi di Buro, Society Complex Jl Sumatra, Pukul 17.00 – 19.30 Workshop Leather by Revoit dan Embroidery by Club Club. Pukul 20.00 Fashion Show by On Market Go+.
Dalam even ini. FDB UC menggandeng On Market Go+. Mereka menampilkan fashion yang menggunakan proses natural dyed dan material yang mengutamakan kenyamanan dalam berpakaian.
HADAPI HAMBATAN DENGAN SOLUSI
Mengemas even fashion lengkap dengan pemotretan yang dibutuhkan media dan publikasi cukup menguras energi. Mahasiswa harus benar-benar pintar membagi waktu dan tenaga. Mata kuliah ini mewajibkan mahasiswa untuk organizing fashion event dengan menjalin team work dengan rekan sekelas dan kolaborasi dengan industri.
Maklum mereka menyiapkan desain yang dipamerkan sekaligus mengemas acara. Itu bukan perkara mudah. Sejak awal sudah terbayang, ribetnya UAS mata kuliah Management Event. Meski demikian, mereka juga sudah siap tempur menyelesaikan target.
Supaya tugas tidak membebani, setiap mahasiswa mendapat porsi khusus, kerja sama itu diperlukan karena untuk mewujudkan UAS memang harus pintar berkaloborasi.
Irene Yona Hadyatmoko yang didapuk sebagai ketua even bersama itu harus pintar membagi tugas. Ia juga dituntut pandai berkomunikasi dengan seluruh mahasiswa yang terlibat di dalamnya.
“kami bagi tugas bersama 56 mahasiswa yang terlibat pada fashion event management,” kata Irene.
Menurutnya, pembagian tugas itu secara garis besar di bagi menjadi tiga bagian. Ada yang mencari venue acara, ada yang menyiapkan vendor yang diharapkan ikut berpartisipasi pada even, dan ada yang bekerja sama dengan model agency.
”Beberapa tempat sudah disurvei sesuai dengan tema acara. Yang sulit adalah menggandeng vendor,” lanjutnya.
Kesulitan seperti itulah yang harus dihadapi dan dicarikan solusi. Semua orang berusaha agar vendor yang dibidik ikut bergabung. Hasil akhirnya adalah hasil kerja keras seluruh mahasiswa.
“akhirnya mereka dapat bekerjasama dengan On Market Go untuk menyediakan busana, lokasi untuk acara di Buro Cafe. Mahasiswa juga bisa mewujudkan kerjasama dengan model agency. Mereka membuktukan bisa menyelenggarakan even fashion,” tutur Erlita D Tantri. | en_US |