| dc.description | Keanekaragaman tampak dari karya para mahasiswa. Desain mug yang menonjolkan keanekaragaman Bahasa dan ras, majalah yang mengangkut keberaman ras dan budaya, karya sastra, hingga website yang menunjukkan kekayaan Indonesia.
Bobby Pehtrus, mahasiswa jurusan Teknik Informatika Unversitas Ciputra, selama 4 hari besama 3 orang timnya berhasil membuat protorype majalah Revelations. Prototype yang berisi 4 halaman tulisan itu mereka buat tematik denagn mengangkat kearifan Majapahit dan Trowulan sebagai salah satu peninggalannya.
“Road Map kami aka nada 3 seri, seri Revelations. Garuda dan Optimis. Setiap seri terbit dengan 5 judul. Konsep majalan ini mengangkat pemberitaan positif, jadi tidak sisi negative dan kritis seperti media pada umumnya,” jelas Bobby usai pameran sebagai tugas Ujian Akhir Semester di UC, Senin (28/11).
Prototype yang ia buat, berisi beragam kekayaan dan peninggalan di Trowulan serta sejarah Majapahit. Juga pemberitaan terkait kunjungan rombongan Menjadi Indonesia A (MIA) pada pertengahan semester ke Trowulan. Serta dilengkapi berbagai puisi di akhir halaman.
Sementara teman sekelas Bobby. Fillbert Hartawan dan Dewi Salma Salsabila bersama kelompoknya memilih membuat souvenir berupa mug. Mug ini dihiasi desain yang mengangkat keberagaman Bahasa dan suku. Mulai dari ucapan terima kasih dalam berbagai Bahasa hingga karakter orang dari berbagai suku dengan tulisan “I Diversity”.
“Keragaman dulu bisa diterima, tapi sekarang isu radikal dan perpecahan antaragama marak terjadi. Melalui mug yang dipakai sehari-hari dengan melihat hal positif pada desain diharapkan bisa membawa pemikiran positif pula.
studdengan melihat hal positif pada desain diharapkan bisa membawa pemikiran positif pula.
Study Development Coordinator UC, Lenny Rosita mengungakpkan, MIA merupakan mata kuliah terintergrasi yang baru diujicobakan semester ini. Dengan bobot 4 SKS, gabungan 3 mata kuliah ini dilakukan dengan 16 kali pertemuan, baik di kelas ataupun praktek di lapangan.
‘Paket mata kuliah terintegarasi MIA berisi Bahasa Indonesia 1 SKS. Pancasila 1 SKS dan agama 2 SKS. Nanti semester kedua dilakukan MIB. Setelah itu kami evaluasi. Jika sukses kan kami revisi kurikulumnya,” ujarnya.
UTS pada mata kuliah ini dilakukan dengan eksplorasi keberagaman dan menunjukkan empati dengan kunjungan ke Trowulan. Mahasiswa diminta mengabadikan pengalamannya dan wawancara dengan penduduk untuk dijadikan draft pameran dalam UAS.
Saat ini, lanjutnya. UAS dilakukan berkelompok. Dalam satu kelompo terdiri dari 3 sampai 5 mahasiswa. Jadi, harus beragam suku dan agama, tujuan akhir mata kuliah ini untuk menularkan pada orang lain agar berbangga pada Indonesia.
“Yang ditularkan kebanggaan menjadi Indonesia, nah cara-cara mereka ini yang dipamerkan,” ucapnya.
Konsep mata kuliah terintegrasi ini juga didanai Direktorat Pembelajaran. Direktorat Pembalajaran dan Kemahasiswaan tahun 2016 dalam Program Hibah General Education (PHGE) pada 27 perguruan tinggi. | en_US |