Show simple item record

dc.contributor.authorSurya, Surya
dc.date.accessioned2023-10-19T06:31:22Z
dc.date.available2023-10-19T06:31:22Z
dc.date.issued2017-02-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6733
dc.descriptionTidak bisa disangkal, ide segar datang dari anak anak muda. Dengan kemampuan merakit gagasan yang kadang kadang diluar mainstream, mereka bisa membuktikan imajinasi itu terwujud Game, drakor alias drama korea, maupun gemerlap lampu saat hang out, bisa menjadi sumber rancangan. Kemampuan menyerap tren dengan cepat menjadi kelebihan anak anak muda yang belajar merancang busana. Ide yang kadang kadang tidak umum itu harus diwujudkan dalam tampilan busana serta aksesori yang mendukung. Sebagai pemula, eunike indahsari, yolinda Amelia, dan Elvira Rosalina patut diapresiasi. Ketiganya menunjukkan kesungguhan menjadikan imajinasi dalam busana. Tiga busana memiliki cirri berbeda. Busana perpaduan merah, biru, dan ungu tidak terlalu mencolok. Ungu yang diangkat dan biru yang senapas meredakan merah yang mengarah pada pink tua yang lebih terang. Permainan warna blok yang dikreasikan eunike indahsari menjadi kuat karakternya ketika kuning terang dipasang pada bagian dada. Kuning sanggup mengangkat bulatan ungu dan biru yang relative redup. Cutting yang digunakan eunike relative sederhana. Sepintas busana itu seperti busana khas korea. Mulai dada, bagian bawah busa yang panjangnya hingga lutut dibuat melebar. “bentuknya melebar seperti rok klok” kata eunike. Bagian bawah yang lebar membuat pemakainya nyaman. Ia menuturkan, detail bulat warna biru dan ungu terinspirasi nuansa bubble. Gelembung yang diaplikasikan pada busana membuat tampilan busana menjadi lebih hidup. Meski cutting tampak sederhana, eunike cukup cerdik mencuri perhatian. Selain karena kuning yang menyabot perhatian , kerung lengan yang mendapat tambahan aksen menjadi keunikan tersendiri. Menurutnya, koleksi busana yang ditampilkan ini pernah menjadi tren pada 1980an. Saat itu, fashion semarak dengan warna warna terang. Tabrak warna menjadi salah satu ciri khas sehingga secara keseluruhan menampilkan sosok yang ceria. Cutting yang tren saat itu juga unik. Banyak desainer menggunakan gaya tumpuk yang yang ditata serampangan, tetapi justru memunculkan gaya unik. Ia menggabungkan antara neon dan bubble. “gaya busana ini pernah trend dan sekarang dikemas modern supaya sesuai dengan tema game of virtuosity” tutur eunike mewakilinya teman temannya. Tiga mahasiswa universitas ciputra dari program fashion design and business (FDB) itu cukup mendapat tepuk tangan penonton. Gaya energik saat tiga model tampil membuat suasana ceria. Busana casual yang dirancang menampilkan aktivitas anak muda yang penuh energy. Supaya gerak leluasa, mereka sudah memikirkan bahan yang digunakan. Mengingat pemakainya akan banyak bergerak, para mahasiswa itu membuat busana lebar dengan lapisan dalam sehingga jatuhnya tetap bagus. Koleksi busana itu tidak dikerjakan sendiri. Busana dikerjakan secara kelompok. Dari enam koleksi busana yang ikut dalam fashion show dirancang oleh Sembilan mahasiswa yang terbagi dalam kelompok sequence 1 dan sequence 2. Mereka sama sama menggali ide, berdiskusi, membuat sketsa, memikirkan kain yang digunakan, mencari warna yang sesuai, mencermati detail, hingga mewujudkan dalam busana. Meski ada banyak kepala, mereka tetap berpedoman pada kesepakatan awal untuk mewujudkan tema tertentu. Hasilnya, busana karya para mahasiswa tampak beragam. Setiap kelompok mengeluarkan dua rancangan busana berbeda. Itu seperti busana three pieces yang memiliki outer (luaran) yang bisa dilepas dan koleksi lain yang terinspirasi dari disco techno. Imajinasi tidak pernah berhenti. Ditangan anak anak muda, ide ide unik akan terus mengalir. Seperti dalam permainan: tidak ada game over untuk menggali imajinasi. Pindahkan sorot lampu Sementara koleksi lainnya terinspirasi dari disco techno. Hani natasya mewakili kelompok sequence kedua, menjelaskan nuansa warna neon ditampilkan dengan warna hijau dari bahan organdie. Mereka sengaja menggunakan bahan katun balotelli hitam serta putih. Menurutnya, pemilihan bahan dan warna ini agar saat dikenakan busana tersebut, tampak glowy atau menyala dalam gelap. Detail hijau stabile dijahit tidak beraturan pada bagian dress menjadi penanda lighting dalam ruang. Warna itu mengingatkan pada lantai dance. Perwujudan imajinasi itu tampil sempurna ketika dipakai berjalan. Hijau pada dress seolah menjadi sorotan lampu. Pilihan warna hani dan teman temannya tepat karena ketika model berjalan,dari kejauhan tampak seperti semburat cahaya. “detail lebih menarik dan terkesan unik” kata hani. Paduan warna itu membuat kesatuan busana yang apik karena terlihat berbeda dari busana dress kebanyakan. Atasan yang memakai putih cukup dominan. Warna itu mampu meredakan hijau yang cukup menyita perhatian. Aksen pada atasan berupa lajur lurus hingga ujung lengannya yang panjang. Sebagian besar busana rancangan mahasiswa universitas ciputra itu sesuai digunakan untuk acara santai atau semiformal. Mereka berhasil menarik perhatian melalui busana busana unik itu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisheradmin_libraryen_US
dc.subjectBusanen_US
dc.subjectGame overen_US
dc.subjectBusan Tampa Game Overen_US
dc.titleBusan Tampa Game Overen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record