Show simple item record

dc.contributor.authorWardhani, Dyah
dc.date.accessioned2023-10-19T06:49:45Z
dc.date.available2023-10-19T06:49:45Z
dc.date.issued2017-02-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6735
dc.descriptionSEJALAN dengan perkembangan suatu kota, banyak perumahan baru yang bermunculan dengan segala kelebihan yang ditawarkan. Perumahan-perumahan baru ini secara umum memiliki karakter sebagai produk massal yang tidak disesuaikn dengan kebutuhan pengguna. Selain karakter tersebut, hal umum yang banyak terjadi di perumahan adalah minimnya interaksi sosial antar warga di perumahan tersebut. Konsep cohousing dapat menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut. Cohousing sendiri adalah konsep perumahan dimana calon penghuni rumah membentuk komunitas terlebih dahulu sebelum perumahannya sendiri di bangun. Cohousing mendorong penghuni perumahan untuk hidup berkomunitas alih-alih sebagai individu. Pada perumahan dengan konsep cohousing, para calon peghuni ikut berpartisipasi, merancang dan membuat perencanaan rumahnya, mulai dari fasilitas apa saja yang diinginkan, ukuran, desain sampai lokasi perumahan diputuskan berdasarkan hasil kesepakatan bersama. KEUNTUNGAN COHOUSING Efisiensi lahan, waktu dan energi Bisa memilih siapa yang akan menjadi tetangga kita. Bisa dibayangkan apabila punya rumah bersebelahan dengan sahabat atau keluarga, tentunya suasana perumahan yang tercipta akan terasa lebih hangat dan meriah dibandingkan kompleks perumahan konvesional yang seringkali tidak mengenal tetangga di sekitarnya Lebih hemat. Membeli cohousing lebih hemat daripada membeli rumah di developer karena tidak menggunakan promosi, marketing dan lainnya. Sehingga dengan budget terbatas, calon penghuni tetap bisa memilih lokasi sesuai yang diinginkan. TAHAPAN KONSEP COHOUSING Dalam pengadaan perumahan dengan konsep cohousing semua tahap dilakukan secara swadaya, dimana tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Membentuk komunitas. Agar mudah menyamakan visi dan misi, anggota komunitas ini dicari yang memiliki kesamaan background atau lainnya. Mencari lahan. Kriteria lokasi lahan ditentukan secara bersama lantas dicari lahan yang sesuai dengan kriteria tersebut. Proses desain melibatkan semua calon pengguna. Dalam proses ini diperlukan campur tangan arsitek yang akan membantu mereaisasikan desain yang disepakati bersama. Proses pembangunan. Dalam proses pembangunan melibatkan kontraktor dan tetap diawasi calon pengguna. Penggunaan dan pengelolaan bangunan dilakukan secara bersaa oleh komunitas. CIRI KONSEP COHOUSING: PROSES PARTISIPATIF Calon penghuni terlibat sejak awal dalam mendesain pemukiman serta bentuk komunitas yan sesuai dengan kebutuhan sampai dengan menjalankan komunitas tersebut. BERKOMUNITAS Desain perumahan mendukung kehidupan berkomunitas, sehingga anggota mudah untuk saling berinteraksi dan kendaraan bermotor parkir di luar area aktivitas FASILITAS BERSAMA Adanya fasilitas bersama yang dirancang untuk digunakan sehari-hari untuk menghemat lahan dan pengeluaran. PENGHUNI BERPERAN Dikelola oleh penghuni, ada pembagian tugas di antara sesama penghuni untuk mengelola kawasan pemukiman. KONSENSUS Pengambilan keputusan dilakukan secara consensus, bukan berdasarkan hierarki. SISTEM EKONOMI TIDAK KOMUNAL Di mana tiap penghuni mempunyai sumber penghasilannya sendiri yang tidak berasal dari komunitas. (sumber: www.cohousing.org) Perkembangan konsep perumahan cohousing ini mulai menggeliat di Indonesia dan dapat dijadikan salah satu alternative perumahan informal. Terlebih lagi konsep perumahan cohousing ini sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia yang senang bersosialisasi dan bergotong royong.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectCohousing, Community-Based Friendly Housingen_US
dc.subjectCommunityen_US
dc.subjectFriendly Housingen_US
dc.titleCohousing, Perumahan Ramah Berbasis Komuitasen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record