| dc.description | Mengangkat kaleng-kaleng cat dan mengumpulkan anak-anak sekolah dasar untuk membuat tempat sampah bukan pekerjaan mudah. Membuat tempat sampah yang cantic menjadi salah satu upaya menganalkan hidup sehat pada anak usia sekolah dasar.
Aksi beberapa mahasiswa Universitas Ciputra itu diawali aksi SDN Sumur Welut III Surabaya.Sekolah itu dipilih Karena berdasarkan hasil observasi dan interview di lapangan, sekolah itu kekurangan tempat sampah . Selain itu, pendidikan lingkungan hidup yang secara teori sudah diberikan,belum dipraktikan secara tuntas .
Dalam mata kuliah Ilmu Alam Dasar (IAD) di Universitas Ciputra, mahasiswa dibimbing untuk melihat masalah lingkungan yang ada di sekitar dan selanjutnya ditemukan ide sebagai solusi . Solusi itu kemudian diimplementasikan Destina Bramitha Salim , Alda Yunalvita dan Chrissellya dalam proyek kelompok. Mereka mengangkat topik pentingnya pendidikan lingkungan hidup di jenjang sekolah dasar.
Saat ini kesadaran untuk menjaga lingkungan hidup rendah. Bahkan usaha kecil seperti membuang sampah pada tempatnya saja belum bisa dilakukan dengan benar . Ada beberapa faktor penyebab salah satunya adalah karakter yang muncul Karena kebiasaan. Berdasarkan penelitian terdahulu karakter terbentuk sejak usia dini, saat anak berusia 6-12 tahun.
Setelah melakukan beberapa observasi dan interview beberapa sekolah dasar , mereka menyimpulkan , pendidikan lingkungan di beberapa sekolah belum mendapatkan prioritas dalam kurikulum Karena intensitas penyampaian tentang pendidikan lingkungan hidup masih kurang. Kadang-kadang meteri itu diisi dengan materi pelajaran lain yang tertinggal . Tim memutuskan untuk menggabungkan alasan itu sehingga mendapatkan simpulan untuk melakukan tiga kegiatan selama tiga hari . Kegiatan itu berupa pemasangan banner, lomba cerdas cermat lingkungan , dan lomba menghias tempat sampah.
Persiapan sebagai peserta kegiatan ini satu semester. Selama persiapan dilakukan konsultasi beberapa mentoring dengan dosen IAD, Arvina Dwi Wahyuni . Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan eksekusi dilapangan. Di akhir semester semua mahasiswa membuat laporan dan presentasi di kelas. Itu yang kemudian diseleksi panitia acara green lifestyle di kampus.
“Kegiatan green lifestyle di kampus dan mata kuliah Ilmu Alam Dasar secara tidak langsung memiliki dampak yang besar. Walaupun hanya hal kecil yang dilakukan tetapi , mahasiswa memiliki kontribusi dan menunjukan kan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Vanessa Evania, mahasiswa Universitas Ciputra, Selasa (9/8).
Mewujudkan teori yang di terima di kampus untuk diiplementasikan juga membuat Yohana Korina Atamaj bersemangat . Proyek yang dibuat selalu menguras energi, tetapi hasilnya luar biasa.
“Kegiatan green lifestyle ini sangat menarik, Karena kami dibimbing untuk melakukan proyek yang berhubungan dengan lingkungan . Anak muda memang perlu melakukan tindakan nyata untuk menjaga lingkungan , “ kata Yohana.
Kesulitan yang utama adalah penyesuaian waktu dengan sekolah yang dibutuhkan dukungan berupa sponsor apabila kegiatan itu dilakukan berkelanjutan . Dengan dukungan kepala sekolah dan para guru , acara dilakukan setelah ujian semester di SD.
Lomba mengecat tempat sampah ditunjukan kepada siswa kelas 6 SD. Mereka sangat antusias ketika mengikuti kegiatan ini, Karena selain mengisi waktu libur setelah ujian nasional , terdapat hadiah sebagai bentuk apresiasi untuk kelompok dengan hasil cat terbaik. Yang menilai kepala sekolah,guru, dan mahasiswa sebagai penyelenggara kegiatan.
Setelah kegiatan ini dilakukan, sekolah mengapresiasi dengan positif kerena memang belum pernah dilakukan . Itu menginspirasi sekolah untuk semakin mengembangkan kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Sekolah mengharapkan kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkala. Mereka juga terbuka menerima beberapa program mengenai pendidikan lingkungan. Saat itu tim kecil memang mendiskusikan system penilaian pendidikan lingkungan hidup sebagai monitoring perubahan karakter siswa.
Tim gembira Karena dapat merancang dan melaksanakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat . Meski masih dalam lingkup kecil, apa yang dilakukan sudah membuat anak-anak peduli dengan lingkungan.
Saatnya Bergerak Mewujudkan
Selain edukasi lingkungan hidup sejak dini di sekolah dasar, ada beberapa proyek sosial lingkungan untuk mempromosikan green lifestyle di Universitas Ciputra. Semua mahasiswa yang terlibat bersemangat mewujudkan kepedulian lingkungan.
Satu tim memanfaatkan tong bekas menjadi kursi.Sampah bekas adalah problem serius maka diperlukan sentuhan artistic dan desain menarik sehingga bisa meningkatkan nilail barang bekas menjadi barang ekonomis.
Ada juga yang membuat tas ramah lingkungan pengganti tas kresek. Dengan dibelakkukannya tas kresek berbayar maka masyarakat bisa menggunakan tas yang bisa digunakan bekali-kali sehingga bisa menghemat biaya dan mengurangi jumlah sampah kresek.
Selain itu ada tim yang menggunakan pestisida organik untuk memelihara kebun sayuran skala rumah tangga. Caranya dengan menggunakan daun kelor dan daun papaya sebagai pupuk dan pestisida organic yang aman dan ampuh untuk mengendalikan hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
Mengingat kebutuhan akan air bersih sangat vital,satu kelompok membuat fitur sederhana penjernihan air sumur menjadi air bersih. Minimnya akses air bersih untuk masyarakat tidak hanya dengan menggunakan pendekatkan teknis berupa teknologi penyaringan air namun juga perlu dilakukan upaya sosialisasi berupa kampanye untuk mengedukasi masyarakat.
Air akan berlimpah jika lingkungan dijaga itu sebabnya , warga kota diajak berwisata ke hutan yang menjadi sumber air dan oksigen . Dukungan untuk memelihara hutan membuat sumber air minum dan oksigen tetap terjaga. | en_US |