| dc.description | BETAH PERAWATAN
Janice Hertanto menghabiskan begitu banyak waktu untuk mempercantik kukunya. Mahasiswi International Hospitality and Tourism Business (IHTB) Universitas Ciputra Surabaya yang biasa di panggil Janice ini terobsesi memiliki kuku yang sehat, terawatt dan rapi. “Aku akan duduk diam untuk mendapatkan kuku yang indah. Aku benar-benar betah untuk menjalani proses perawatan kuku sampai dengan nail art,”katanya kepada Surya.
Sejak SMP dan SMA, Janice kerap sekali diajak saudaranya untuk menemani perawatan di salah satu mall di kota Surabaya. gara-gara itulah, dia menggilai nail art. Warna favoritnya glitter biru, ungu atau emas. Glitter dianggap lebih glamor ketimbang bling-blin.
Dara kelahiran Surabaya, 2 September 1994, menyakini selain menambah kecantikannya, kuku indah dapat membuat dirinya semakin pede di depan banyak orang. Menurut Janice, dia hidup dengan begitu banyak orang dan sewaktu-waktu tanpa diduga bisa saja bertemu dengan seseorang lalu berjabat tangan.
“Kalau kukunya jelek rasanya malu buat jabat tangan, apalagi kalau penampilan sudah bagus sebaiknya harus ditunjang dengan lainnya, termasuk kuku,”ungkapnya. Setidaknya, cewek yang rutin sebulan dua kali perawatan kuku, menjadi member di tiga tempat. Bahkan, dua diantaranya memberikan diskon 20%. Janice lebih memilih pewarnaan nail art dengan menggunakan kutek gel.
Gel bisa tahan lama jadi tidak perlu sampai terlalu sering ganti warna. “cukup dua bulan sekali untuk berganti warna.”tambah pencinta warna biru ini. (Felicia Wongso)
Penampilan cantik tidak hanya terlihat pada wajah, keindahan kuku harus benar-benar diperhatikan. Sudah banyak tempat yang menawarkan jasa perawatan kuku meski sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah.
Nail art menyulap kuku menjadi cantik meski tetap harus diimbangi perawatan kuku. Padahal, ada cara lebih simple, yakni masker kuku yang membuat kuku kuat dan tidak mudah rapuh. Masker kuku, salah satuya dengan membersihkan kuku terlebih dahulu dengan manicure dan pedicure.
Perawatan masker kuku mungkin terkesan sepele tapi bagi Ellyn Princessa, sudah seperti kebutuhan primer. Memanjakan tangan dan kaki sangat penting karena menambah kepercayaannya ketika melakukan aktivitas.
Pencinta warna ungu inimenambahkan, memiliki kuku-kuku yang terpulas indah dengan kutek dapat meningkatkan penampilan. “wanita itu perlu perhatian sama kuku, menambah keanggunan kalau cinta sama kukunya.”tutur mahasiswi Program Studi IBM (International Class) Universitas Ciputra Surabaya ini.
Walaupun banyaknya aktivitas harian, cewek yang akrab disapa Ellen ini, sebulan sekali menyempatkan diri melakukan manicure dan pedicure. Bahkan, rela memberikan kutek cantik buatan sendiri.
Dari kelahiran Samarinda, 7 November 1997 ini hanya menyukai cat kuku polos berwarna hitam, putih, dan abu-abu, yang memberikan kesan simple tapi elegan. “Aku tidak suka nail art yang aneh-aneh apalagi warna-warni,”ujarnya.
Ellen memilih treatment di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Biasanya, selesai nail art, kukunya lebih berkilau dan penampilannya semakin pede. Dia selalu menggunakan gel karena tahan lama, berbeda dengan opi yang mudah mengelupas.
Perawatan nail art itu juga tidak terlalu menguras kocek. Ellen paling paling mengeluarkan Rp. 120.000 jika ditambah extension menjadi RP. 400.000. Namun jika perawatan kuku saja tanpa nail art, hanya Rp. 65.000.
Anak sulung dari dua bersaudara ini menceritakan kecintaannya terhadap kuku sejak usia 12 tahun. Sang mama sering membuatkan nail art lucu dengan warna-warni pada kukunya. Selama enam tahun ini, ratusan model nail art telah dicobanya. Dari yang warna-warni, ada gambarnya, hingga sekarang hanya menyukai warna polos.
Meskipun gemar menggunakan nail art. Ellen kadang memiliki masalah pada kukunya. Pernah kuku panjangnya patah sehingga harus mengolesinya dengan alcohol, baru ditetesi obat merah. “Overall, asal rutin perawatan, kuku jadi lebih bersih dan anti bakteri,”tambah Ellen (Felicia Wongso). | en_US |