Show simple item record

dc.contributor.authorSurya, Surya
dc.date.accessioned2023-11-01T05:46:14Z
dc.date.available2023-11-01T05:46:14Z
dc.date.issued2016-08-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6814
dc.descriptionSurabaya, Surya- Untuk pertama kalinya Universitas Ciputra menggelar Basic Natural Science Competition. Kompetisi yang di dasari tugas akhir semester untuk mata kuliah ilmu kealaman dasar ini di ikuti 400 mahasiswa. Namun jumlah itu masih di saring kembali hingga 10 besar untuk di pamerkan dan di persentasikan. Solusi kreatif tim Destine Salim (18) Chrissellya (18) dan Alda Yunalvita (19), terkait pemberian edukasi sejak dini pada SDN Sumur Welut 3, Surabaya, berhasil mendapatkan juara satu. Ketika mahasiswa ini menganalisa banyak SD sebelum memutuskan SD untuk dijadikan tempat sosialisasi edukasi. “Di sana ada pelajaran pendidikan lingkungan hidup, tapi sering diambil jamnya untuk pelajaran lain. Jadi kami berusaha membuat pelajaran ini menarik,”terang Destine. Mereka menyumbang tong sampah untuk dijadikan media mengambar siswa kelas 6. Sehingga bisa menumbuhkan rasa kepemilikan siswa terhadap kebersihan lingkungan. Selain itu mereka menggelar cedas cermat yang berkaitan dengan lingkungan, sehingga bisa menambah wawasan siswa. “Menurut kami menjaga lingkungan harus dimulai sejak dini, mulai dari diri sendiri. Makanya pembentukan karakter penting, kami ikut membantu pengembangan karakter ini,”terangnya. Alda menambahkan, untuk selanjutnya ia dan timnya sedang menyusun program evaluasi pendidikan di bidang IPA yang menarik. Sehingga bisa meningkatkan kesadaran siswa pada lingkungan dan alam. Solusi kreatif juga dimunculkan Shahira (19) dan kawan-kawannya. Ia berinovasi pada ampas tahu untuk dijadikan pakan kelinci tinggi protein.”Ampas tahu kami pres kemudian kami mix dengan jagung dan pelet. Hasilnya kandungan protein lebih tinggi dan cepat meningkatkan berat kelinci. Jadi sangat ideal untu selingan makanan kelinci,” terangnya. Lenny Rosita, Ketua Panitia Basic Natural Science Competition menjelaskan kompetisi ini sebagai wujud pengembangan mahasiswa. Sehingga tidak hanya presentasi di dalam kelas dan diketahui teman sekelasnya. “Kalau kami gelar kompetisi dan pamerkan juga jadinya mahasiswa lain yang belum ambil mata kuliah ini juga lebih tertarik,”terangnya. Untuk membuat karya dengan tema Green Life Style, mahasiswa harus memulai dengan identifikasi masalah lewat observasi atau sumber data terpercaya. Mereka harus mengolah data dan menemukan solusi kreatifnya. Prigi Arisandi, coordinator mata kuliah Basic Natural Science menjelaskan, selama ini kuliah hanya terbatas pada textbook. Sehingga observasi harus dilakukan berdasarkan keadaan nyata, yaitu dengan mengangkat masalah yang ada di media, mulai sampah, air, hingga energy. (ovi)en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectDrawingen_US
dc.subjectGarbageen_US
dc.titleAjak Siswa Menggambar di Tong Sampahen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record