PERBEDAAN SIKAP ANTARA PSIKOLOG KLINIS DAN DOKTER PADA PENGOBATAN KOMPLEMENTER ALTERNATIF (PKA) AROMATERAPI DALAM PENGOBATAN TERINTEGRASI HOLISTIK DI SURABAYA

Abstract

Pengobatan komplementer alternative (PKA) mulai diminati Indonesia. Menurut Departemen Kesehatan RI (2013), pengguna PKA di Indonesia diketahui sebesar 30,4%. Pengaplikasian metode pengobatan ini sangat erat dengan tenaga kesehatan, baik kesehatan fisik maupun psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap terhadap salah satu jenis dari PKA, yaitu aromaterapi pada psikolog klinis dan dokter dalam pengobatan terintegrasi holistik Sikap dalam penelitian ini merujuk pada cara psikolog klinis dan dokter memberikan respon, baik positif maupun negatif terhadap metode PKA “Aromaterapi” yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pengalaman internal maupun eksternal. Aromaterapi merupakan terapi yang menggunakan bahan dasar “essential oil” atau dari sari minyak murni yang berasal dari sulingan dari berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah dan rempah- rempah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif non-eksperimental menggunakan metode penelitian komparatif. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen berupa kuesioner yang disebarkan kepada psikolog klinis dan dokter di Kota Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wilson dan White (2007) yang disebut Psychologists Attitudes Towards Complementary and Alternative Therapies Quesionnaire (PATCAT) . Tujuan penyusunan instrumen dalam penelitian tersebut adalah untuk mengungkap pengetahuan tentang sikap terhadap terapi komplementer-alternatif dalam praktik psikologi, serta risiko terhadap penggunaannya. Berdasarkan uji validitas yang meliputi validitas konstruk pada aitem-aitem dalam kuesioner tersebut, didapatkan hasil dari keseluruhan 14 item yang diuji, terdapat 11 item yang dinyatakan valid dan 3 item sisanya digugurkan. Sedangkan hasil uji reliabilitas kuesioner PATCAT dengan menggunakan Cronbach’s alpha diperoleh skor reliabilitas sebesar 0,89. Teknik sampling yang digunakan dalam penetapan sampel adalah dengan nonprobability sampling dengan metode simple jenuh. Analisis data penelitian ini termasuk dalam statistik inferensial. Tahapan analisis data yang dilakukan adalah skoring, tabulasi data, uji asumsi yang meliputi uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov test dan uji homogenitas dengan Uji Levene, serta uji hipotesis dengan bantuan software SPSS. Setelah uji asumsi dilakukan, peneliti akan melakukan uji statistik, yaitu uji beda. Jika data berdistribusi normal namun tidak homogen, maka akan menggunakan uji non parametrik. Melalui hasil uji beda dengan menggunakan Mann-Whitney test diperoleh nilai p-value sebesar 0,069 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara psikolog klinis dan dokter terhadap metode PKA aromaterapi dalam pengobatan terintegrasi holistik.