HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DAN PROBLEM-FOCUSED COPING PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS X SURABAYA

Abstract

Mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan tidak pernah lepas dari tugas. Tugas yang menumpuk mengakibatkan mahasiswa mengalami stres. Dalam menghadapi stres, dibutuhkan cara yang tepat untuk mengatasinya. Problem- focused coping merupakan salah satu cara mengatasi stres dengan berusaha untuk langsung menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, problem- focused coping merubah keadaan yang sedang dialami dapat membantu individu menyelesaikan masalah secara langsung dan merubah keadaan yang sedang dialami. Hardiness diduga sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan problem-focused coping . Hardiness adalah kepribadian tangguh yang ada pada diri seseorang. Hardiness memiliki tiga aspek yaitu kontrol, komitmen, dan tantangan. Dengan memiliki ketiga aspek ini, individu memiliki keberanian dalam menghadapi kondisi stres dan termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan yang berat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Alat ukur yang digunakan adalah skala Hardiness dan skala Problem-Focused Coping yang dirancang oleh peneliti. Penyebaran data dilakukan pada empat jurusan di Universitas X, dengan menggunakan teknik cluster random sampling dan incidental sampling . Subjek dalam penelitian ini sebanyak 147 orang. Terdapat tiga aitem yang gugur dalam masing-masing angket penelitian, disebabkan tidak memenuhi syarat validitas. Skor reliabilitas pada alat ukut Hardiness adalah 0.932 sedangkan skor reliabilitas pada alat ukut Problem- Focused Coping adalah 0.771. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS. Hasil uji normalitas yang dilakukan menunjukkan data berdistribusi normal. Maka dari itu uji korelasi dilakukan dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan uji korelasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa adanya hubungan positif antara hardiness dan problem-focused coping pada mahasiswa di Universitas X Surabaya (r = 0.479; p < 0.001). Hasil analisis lainnya dalam penelitian ini adalah ditemukan faktor lainnya yang memiliki kecenderungan asosiasi dengan problem-focused coping . Melihat adanya hubungan antara hardiness dan problem-focused coping , peneliti menyarankan mahasiswa untuk dapat meningkatkan problem-focused coping dalam dirinya dengan cara mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Peneliti juga menyarankan kepada Institusi Pendidikan agar dapat menambah jumlah organisasi guna meningkatkan problem-focused coping dalam diri mahasiswa.