Show simple item record

dc.contributor.authorGalilea, Komang Elvina
dc.date.accessioned2025-12-06T07:47:11Z
dc.date.available2025-12-06T07:47:11Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8730
dc.descriptionIndonesia is very famous for its richness and diversity of tribes, customs, arts, and culture. Seeing the development of the times, a number of traditional arts are now almost threatened with extinction. In some historical records, Malang city is the one area that has a high artistic value of cultural arts, namely topeng Malangan. The topeng Malangan as an icon of dance and wayang mask art has experienced a decline in interest and even stopped its implementation. Through qualitative research methods in the form of interviews and literature review from various sources of literature, books, journals, and articles on the internet. The data collection technique in this paper uses data collection methods that are obtained directly from interviews with an expert panel consisting of Batik Craftsmen, Fashion Designers, Fashion Stylists and Head of Cultural Conservation, 12 extreme users with criteria for career women aged 22-35 years with status upper middle class who have an interest in batik. The solution of this design is to explore the topeng Malangan art pattern into hand drawn batik technique. Through the exploration of motifs and colors that are more varied and applied to ready-to-wear clothing with a feminine casual style to attract the interest of the target market in an effort to preserve batik culture and build a sense of love for Indonesian culture. With this approach through fashion, it is hoped that it can support and introduce topeng Malangan in an interesting way to the public.en_US
dc.description.abstractIndonesia sangat terkenal dengan berbagai kekayaan dan keanekaragaman suku, adat istiadat, kesenian, dan budayanya. Melihat perkembangan zaman sejumlah kesenian tradisional kini nyaris terancam punah. Dalam beberapa catatan sejarah, kota Malang merupakan salah satu daerah yang memiliki kesenian budaya bernilai seni tinggi yaitu topeng Malangan. Topeng Malangan sebagai ikon seni budaya tari dan wayang topeng mengalami penurunan peminat bahkan terhenti pelaksanaannya. Melalui metode penelitian kualitatif berupa wawancara dan kajian pustaka dari berbagai sumber literatur buku, jurnal, dan artikel di internet. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan metode pengumpulan data yang di dapat secara langsung dari wawancara dengan expert panel yang terdiri dari Pengrajin Batik, Fashion Designer, Fashion Stylist dan Ketua Pelestari Budaya, 12 extreme user dengan kriteria wanita karir berusia 22-35 tahun dengan status sosial menengah keatas yang memiliki ketertarikan terhadap batik. Solusi dari perancangan ini yaitu mengeksplorasi motif topeng Malangan dalam teknik batik tulis. Melalui eksplorasi motif dan warna yang lebih bervariasi dan diaplikasikan pada busana ready to wear dengan style feminine casual untuk menarik minat target market dalam upaya melestarikan budaya batik serta membangun rasa cinta akan kebudayaan Indonesia. Dengan adanya pendekatan melalui fesyen ini diharapkan dapat mendukung dan memperkenalkan Topeng Malangan dengan cara yang menarik kepada masyarakat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectBatik Tulisen_US
dc.subjectSeni Topeng Malanganen_US
dc.subjectReady to Wearen_US
dc.subjectHand Drawn Batiken_US
dc.subjectTopeng Malangan Arten_US
dc.titlePerancangan Busana Ready to Wear Mengaplikasikan Motif Seni Topeng Malangan dengan Teknik Batik Tulisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi90241
dc.identifier.nim0206051810028
dc.identifier.dosenpembimbingEnrico
dc.identifier.dosenpembimbingRahayu Budhi Handayani


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record