| dc.contributor.author | Dinata, Fanessa Cerellia Angga | |
| dc.date.accessioned | 2025-12-08T07:57:27Z | |
| dc.date.available | 2025-12-08T07:57:27Z | |
| dc.date.issued | 2022 | |
| dc.identifier.uri | https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8764 | |
| dc.description | Ikat weaving is one of the cultural diversity in Indonesia that has been inherited and preserved for a long time, Traditional weaving is produced from several regions which reflect the unique philosophy of each woven fabric pattern itself. Indonesia has three types of traditional woven fabrics, namely tenun ikat lungsi, tenun ikat pakan dan tenun dobel ikat. West Nusa Tenggara is one of the regions in Indonesia that has developed a weft weaving tradition in Pringgasela Village located in East Lombok Regency, sesek, the name sesek is taken from the sound when weaving, "sek-sek".Pringgasela woven fabric has a characteristic elongated line pattern. The weaving of Pringgasela Village has decreased due to the covid-19 pandemic which has hampered all aspects of life as well as the craftsmen.The solution to this problem is to design resort wear clothing using Pringgasela Lombok woven fabric, which can help improve the economy of craftsmen and open up business opportunities in the creative industry. This research method uses qualitative methods, primary data collection is interviews with 6 experts and 12 extremes.Secondary data is obtained by means of literature studies from books, journals, articles, websites or social media.By using the design thinking design stage method, the design concept used is a zero waste technique.Zero waste itself is a concept of reducing waste generated in a fashion production process from the initial stage of manufacture to the end.modern traditional resort wear style with a combination of weaving and linen.In the production technique using pattern making and draping.Draping is a pattern design by means of pieces of material made directly on the mannequin and arrangement of laying the pattern on the material to make it more efficient and minimize material waste.Leftover materials can also be used in the form of accessories as a complement to the appearance. | en_US |
| dc.description.abstract | Tenun ikat merupakan salah satu keanekaragaman budaya di Indonesia yang diwariskan dan dilestarikan sejak dulu, Tenun tradisional diproduksi dari beberapa daerah yang mencerminkan filosofi unik di setiap motif kain tenun itu sendiri. Indonesia memiliki tiga jenis kain tenun tradisional yaitu tenun ikat lungsi, tenun ikat pakan dan tenun dobel ikat. Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menggembangkan tradisi tenun ikat pakan Desa Pringgasela, berada di Kabupaten Lombok Timur sesek, nama sesek diambil dari suara saat menenun yaitu “sek-sek”. Kain tenun Pringgasela memiliki ciri khas motif bergaris memanjang. Tenunan Desa Pringgasela mengalami penurunan disebabkan oleh pandemi covid-19 yang telah menghambat seluruh aspek kehidupan begitu juga dengan pengrajin. Solusi dari permasalahan ini adalah merancang busana resort wear dengan menggunakan kain tenun Pringgasela Lombok dapat membantu dalam meningkatkan perekonomian pengrajin, membuka peluang bisnis dalam industri kreatif Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data primer wawancara terhadap 6 expert dan 12 extreme. Data sekunder diperoleh dengan cara studi literatur buku, jurnal, artikel, website atau media sosial. Menggunakan metode tahapan perancangan design thinking, konsep desain yang digunakan Teknik zero waste. Zero waste sendiri merupakan sebuah konsep pengurangan limbah yang dihasilkan dalam sebuah proses produksi busana mulai dari tahap awal pembuatan hingga akhir. busana resort wear style tradisional modern dengan kombinasi perpaduan tenun dan linen. Dalam Teknik produksi menggunakan pattern making dan draping. Draping merupakan perancangan pola dengan cara potongan bahan yang dibuat langsung pada manekin dan pengaturan peletakan pola pada bahan agar lebih hemat dan minimaliskan sisa bahan. Sisa bahan juga dapat dimanfaatkan berupa aksesoris sebagai pelengkap dalam penampilan. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Ciputra | en_US |
| dc.subject | Woven material Pringgasela | en_US |
| dc.subject | Resort Wear | en_US |
| dc.subject | Zero Waste | en_US |
| dc.subject | Kain Tenun Pringgasela | en_US |
| dc.title | Perancangan Resort Wear Menggunakan Bahan Tenun Pringgasela Daerah Lombok dengan Metode Zero Waste | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.kodeprodi | 90241 | |
| dc.identifier.nim | 0206051810050 | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | Soelistyowati | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | Dewa Made Weda Githapradana | |