HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES PADA PENDERITA DIABETES
Abstract
Jumlah penderita diabetes belakangan ini semakin meningkat. Individu dapat
disebut memiliki diabetes ketika kadar glukosa darah yang dimiliki pada saat
puasa sebesar 140mg/dl. Beberapa orang mengalami stres ketika mereka
dinyatakan mengalami diabetes dan yang telah mengalami diabetes. Stres
merupakan reaksi alami dari tubuh dalam menghadapi tekanan dari luar individu.
Maka dari itu dukungan sosial sangat dibutuhkan agar dapat mengurangi tingkat
stres pada penderita diabetes. Dukungan sosial merupakan sebuah bantuan yang
diberikan seseorang bagi individu yang biasanya memiliki hubungan dengan
pemberi bantuan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan stres pada
penderita diabetes. Untuk mengetahui tingkat stres dan tingkat dukungan sosial,
peneliti menggunakan alat ukur dengan skala Likert untuk menentukan tingat
stres pada penderita diabetes, dan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial yang
diperoleh penderita diabetes, peneliti menggunakan skala Multidimensional Scale
of Perceived Social support (MSPSS) dengan modifikasi dari penelitian
sebelumnya menggunakan sumber dukungan sosial yang berasal dari keluarga,
teman, serta dokter. Penelitian ini dilakukan dengan teknik penelitian Snowball
Sampling dengan jumlah subyek sebanyak 58 penderita diabetes baik pria maupun
wanita, dengan rentang usia antara 40 – 80 tahun, dan berdomisili di wilayah
Surabaya. Dari hasil korelasi Pearson Product Moment yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 22, maka hipotesis yang diajukan peneliti (H1
) dinyatakan
diterima dengan deskripsi adanya hubungan negatif antara dukungan sosial
dengan stres pada penderita diabetes, dengan nilai cor=-,239; p=0.035.
