PENGARUH SPIRITUAL WELL-BEING TERHADAP PURPOSE IN LIFE PADA MAHASISWA DARI KELUARGA BROKEN HOME DI SURABAYA
Abstract
Mahasiswa dari keluarga broken home memerlukan purpose in life untuk
menjalani hidup yang terarah dan memiliki goals yang pasti. Dalam
menentukan purpose in life pada mahasiswa dari keluarga broken home
terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi purpose in life. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara spiritual
well-being terhadap purpose in life pada mahasiswa dari keluarga broken
home. Hipotesis mayor pada penelitian ini menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara spiritual well-being terhadap purpose in life pada mahasiswa
dari keluarga broken home. Hipotesis minor pada penelitian ini menyatakan
bahwa terdapat pengaruh antara dimensi religious well-being dan existential
well-being pada spiritual well-being terhadap purpose in life pada mahasiswa
dari keluarga broken home. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
desain korelasional. Subjek penelitian ini berjumlah 49 subjek yang
merupakan mahasiswa dari keluarga broken home dan diperoleh dengan
metode convenience sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan
uji regresi yang menunjukkan hasil bahwa spiritual well-being berpengaruh
terhadap purpose in life (F(1,47) = 7.302; p = 0.010). Total sumbangan efektif
sebesar 13,4% (R2 = 0.134). Sedangkan dimensi religious well-being pada
spiritual well-being memiliki peran yang signifikan terhadap purpose in life
pada mahasiswa dari keluarga broken home di Surabaya (F(1,47) = 8.827; p =
0.005). Sumbangan efektif dimensi religious well-being pada spiritual
well-being terhadap purpose in life sebesar 15,8% (R2 = 0.158). Untuk
dimensi existential well-being pada spiritual well-being tidak ditemukan
pengaruh yang signifikan terhadap purpose in life pada mahasiswa dari
keluarga broken home. Kesimpulan pada penelitian ini adalah spiritual
well-being berpengaruh positif terhadap purpose in life pada mahasiswa dari
keluarga broken home.