PEMANFAATAN ECENG GONDOK UNTUK TAS WANITA DENGAN TEKNIK ANYAMAN
Abstract
Eceng gondok yang merupakan tanaman apung yang memiliki sejumlah dampak negatif terhadap lingkungan seperti merusak ekosistem perairan. Tetapi dibalik dampak negatif tersebut, eceng gondok dapat diatasi dengan cara diolah menjadi sebuah produk anyaman dengan pemanfaatan untuk bahan dasar tas wanita. Tas yang fungsi awalnya untuk membawa barang kini telah dijadikan sebagai alat untuk mengekspresikan diri, terlebih dengan semakin berkembanganya industri fashion, kini desain tas semakin berkembang dan banyak desainer yang mengekspresikan dirinya melalui berbagai macam teknik, salah satunya adalah teknik menganyam. Saat ini seni menganyam pun telah menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat karena dengan adanya pandemi, masyarakat mulai menyukai barang yang memiliki nilai artisanal dan craftsmanship. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengangkat nilai dari anyaman eceng gondok dengan cara membuatnya menjadi tas dengan gaya yang elegan dan klasik, serta memadukannya dengan bahan kulit agar membuat desain tas ini semakin mewah dan elegan. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode design thinking yang terdiri dari beberapa tahap. Selain itu, wawancara, survey, dan observarsi terhadap expert, extreme users, dan brand competitor, serta metode studi literatur pun juga digunakan untuk melengkapi penelitian. Setelah melakukan penelitian maka dilakukan perancangan desain, lalu pembuatan prototype produk, dan melakukan validasi produk. Berdasarkan feedback yang didapat, konsep desain tas anyaman eceng gondok yang dipadukan dengan bahan kulit dinilai menarik dan unik. Sehingga tas ini memiliki nilai tambah bagi desainer dan pengguna. Tas ini memiliki konsep elegan, klasik, dan modern, serta penggunaan warnanya yang cenderung netral sehingga tas ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.