PERBEDAAN TINGKAT AGRESIVITAS ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH X DENGAN ANAK JALANAN YANG BERADA DI RUMAH SINGGAH Y DI SURABAYA DITINJAU DARI INTEVENSI PENDIDIKAN
Abstract
Anak jalanan berkegiatan di jalanan yang tidak menentu maka anak-anak jalanan
itu pula juga berpotensi untuk menjadi pelaku kekerasan atau cenderung bersikap agresif.
Perilaku itu dapat berupa melakukan pencurian kecil-kecilan, merampas milik orang lain,
perusakan fasilitas umum, dan lain sebagainya (Siregar, 2006). Dari fenomena tersebut
terbentuklah stereotype tentang anak jalanan yaitu anak jalanan dianggap sebagai
pengganggu dan cenderung bersikap agresif. Saat ini pun anak jalanan itu sendiri
memiliki konotasi “anak yang berada di jalan” untuk mengemis dan mengiba-iba dengan
menggunakan alat musik sederhana yang terbuat dari tutup botol yang dianggap oleh
kebanyakan masyarakat para anak jalanan ini perlu untuk ditertibkan di rumah singgah
atau pondok pesantren. Karena selama ini pemerintah hanya melakukan razia dan anak
jalanan yang terjaring kemudian dilepas lagi sehingga penanganan anak jalanan perlu
dilakukan secara lebih baik, karena razia dan pembinaan yang dilakukan belum
memberikan solusi yang efektif dan konstruktif, terbukti usai dirazia dan dibina mereka
masih kembali lagi ke jalanan (Kompas, 10 April 2009).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaaan tingkat agresivitas anak
jalanan yang berada di rumah singgah X dengan anak jalanan yang berada di rumah
singgah Y di Surabaya ditinjau dari intervensi pendidikan. Populasi pengambilan sampel
ini adalah anak jalanan yang berada di rumah singgah X dan rumah singgah Y di
Surabaya laki-laki dan perempuan yang berusia 7-15 tahun.
Data anak jalanan yang diteliti adalah 30 anak jalanan dari rumah singgah X dan
30 anak jalanan dari rumah singgah Y. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
berjenis penelitian komparatif menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Alat ukur yang digunakan adalah berupa kuisioner
yang terdiri atas 50 pertanyaan yang mewakili agresivitas. Validitas dan reliabilitas dari
kuisioner ini sudah diuji dengan menggunakan program statistik SPSS 16 for windows.
Pada tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan tingkat agresivitas anak
jalanan yang berada di rumah singgah X dengan anak jalanan yang berada di rumah
singgah Y. Oleh karena penelitian ini membahas perbedaan, maka metode analisisnya
menggunakan uji Independent t test. Oleh karena probabilitas < 0.05 atau thitung > ttabel
(t=2.250, p=0.028), maka H0 ditolak atau ada perbedaan tingkat agresivitas anak jalanan
yang berada di rumah singgah X dengan anak jalanan yang berada di rumah singgah Y
atau dapat dikatakan perbedaan yang muncul agresivitas anak jalanan yang berada di
rumah singgah X dan Y signifikan.
Implikasi dari penelitian ini adalah dengan terpenuhinya kebutuhan dasar
pendidikan dari anak-anak jalanan melalui pendampingan dari sebuah rumah singgah
yang berjalan terus menerus akan menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan
pendampingan sementara.
