Show simple item record

dc.contributor.authorSINARLI, KEVIN WIJAYA
dc.date.accessioned2022-01-27T05:01:34Z
dc.date.available2022-01-27T05:01:34Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/4343
dc.descriptionThere are several surveys which have suggested that almost 70% of high school students who had sex said they had sex because they could not resist premarital sex drive that is inside of them. This is caused by lack of self control against premarital sex behavior. Lickona (2004) states that parental upbringing quite influential in developing self control, especially adolescent premarital sexual behavior. The aim of the study is to see the difference in self-control adolescent sexual behavior patterns in terms of foster parents. The aim of this study was to see whether there are significant differences in adolescent’s self-control of premarital sexual behavior patterns in terms of parenting. This quantitative study took the high school population X with 157 study subjects were determined by nonprobability sampling method. Subjects were finally analyzed by 28, because of too many subjects that fall within the determination process of parenting. Measuring instruments used were two questionnaires about parenting and self-control against premarital sex behavior that were prepared by the researcher. Data obtained through this questionnaire were analyzed using Kruskall-Wallis test to see differences in the value of self control in every parenting. The results on 28 subjects showed a significant difference between the value of self control subjects in terms of the three ways to teach the parents (p-value = 0.01393). The minor hypothesis test results show that there are significant differences in adolescent self-control in terms of authoritative and permissive parenting, authoritative self-control where the value was higher (p-value = 0.0057). Other minor hypothesis test results showed no significant difference in the value of self-control teenagers in terms of authoritative and authoritarian parenting (p-value = 0.1297). The implications of this research is used to provide suggestions and methods for implementing parenting parents patterns also taught at the school for students and children have better self-control in premarital sexual behavior.en_US
dc.description.abstractBeberapa survei yang berkaitan dengan perilaku seksual pranikah remaja menyatakan bahwa hampir 70 % siswa SMA yang melakukan hubungan seks mengatakan bahwa mereka melakukan seks pranikah karena tidak bisa menahan dorongan seks yang ada dalam diri mereka. Hal ini disebabkan karena kurangnya kontrol diri terhadap perilaku seks pranikah. Lickona (2004) menyatakan bahwa pola asuh orang tua cukup berpengaruh dalam mengembangkan kontrol diri remaja khususnya kontrol diri terhadap perilaku seksual pranikah. Penelitian ini ingin melihat perbedaan kontrol diri remaja terhadap perilaku seksual ditinjau dari pola asuh orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan pada kontrol diri remaja terhadap perilaku seks pranikah ditinjau dari pola asuh orang tua. Studi kuantitatif ini mengambil populasi SMA X dengan subjek penelitian sebanyak 157 yang ditentukan lewat metode nonprobability sampling. Subjek yang akhirnya dianalisa sebanyak 28, disebabkan banyaknya subjek yang gugur dalam proses penentuan pola asuh. Alat ukur yang dipakai adalah dua angket mengenai pola asuh dan kontrol diri terhadap perilaku seks pranikah yang disusun oleh peneliti. Data yang diperoleh lewat angket ini dianalisa menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk melihat perbedaan nilai kontrol diri pada setiap pola asuh. Hasil penelitian pada 28 subjek menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai kontrol diri subjek ditinjau dari ketiga pola asuh orang tua (p-value = 0.01393). Hasil uji hipotesa minor ini memperlihatkan bahwa ada perbedaan signifikan pada kontrol diri remaja ditinjau dari pola asuh authoritative dan permissive, dimana nilai kontrol diri authoritative lebih tinggi (p-value = 0.0057). Hasil uji hipotesa minor lain menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada nilai kontrol diri remaja ditinjau dari pola asuh authoritative dan authoritarian (p-value = 0.1297). Implikasi dari hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan saran dan metode untuk penerapan pola asuh orang tua juga pola mengajar di sekolah agar siswa dan anak memiliki kontrol diri yang lebih baik dalam perilaku seks pranikah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputra Surabayaen_US
dc.subjectRemajaen_US
dc.subjectKontrol Dirien_US
dc.subjectPola Asuhen_US
dc.titlePERBEDAAN KONTROL DIRI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA DI SMA Xen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn0704076801
dc.identifier.nidn0712038301
dc.identifier.kodeprodi73201
dc.identifier.nim30107010
dc.identifier.dosenpembimbingJENNY LUKITO SETIAWAN
dc.identifier.dosenpembimbingCICILIA LARASATI REMBULAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record