| dc.contributor.author | Halim, Chandra | |
| dc.date.accessioned | 2022-04-01T07:17:09Z | |
| dc.date.available | 2022-04-01T07:17:09Z | |
| dc.date.issued | 2016 | |
| dc.identifier.uri | http://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/4813 | |
| dc.description | Perfectionism - consumer decision making or PCDM relating to a person's tendency to compare, evaluate, and find information to achieve the best quality in purchasing. PCDM purchase is necessary, consider that quality is the determinant of customer satisfaction in purchasing. Satisfaction in purchasing help consumers in improving their well-being. Satisfaction purchases also contribute to consumer repeat purchases in a store. However, interview with middle-aged women showed that trait PCDM it has not led to her PCDM state while shopping. Subjects purchase undesirable quality items. Changes in PCDM state appears to correlate with the mood in that person. Mood affects a person's cognitive abilities, which will also affect its PCDM. However, it is still not known whether positive or negative mood that can increase a person's cognitive abilities.
The aim of this study is to clarify the correlation between mood and PCDM. Research is conducted in quantitative study with correlational design. Subject in this research are middle-aged women in x department store in y branch. Middle-aged refer to women whose age is ranged from 35 to 64 years old. Total sample for this study is 105 consumer. Sampling has been conducted by using accidental sampling by using all consumer encountered and willing to fill the questionnaire. The measurement in mood was done by Brief Mood Introspection Scale, and modification of Consumer Style Inventory for PCDM. The result is tested by using Spearman Rank, with the help of R 2.13.1.
The result showed an correlation between mood with perfectionism - consumer decision making or PCDM (rho : 0.398; p-value : 2.681e-05; p < 0,05). The higher someone’s mood, the higher the PCDM. They’ll be able to be cautious, and try to find goods with best quality. Non-parametric testing make the results obtained can’t be generalized to the general population, the middle-aged woman. Researchers also conducted a test of cross tabulation to reinforce the nature of correlation obtained. Result in cross tabulation shows that someone with a more positive mood has higher PCDM than those with negative mood. Cross tabulation testing is also conducted on some demographic data to determine another variable that have indication of associations with PCDM. Results show that employment status, education level, and time in shopping have indication of association with PCDM, but not with age and income factor. | en_US |
| dc.description.abstract | Perfectionism – consumer decision making atau PCDM berkaitan dengan kecenderungan seseorang membandingkan, mengevaluasi, dan mencari informasi untuk mendapatkan barang dengan kualitas terbaik. Pembelian PCDM diperlukan mengingat kualitas merupakan penentu kepuasan konsumen dalam pembelian. Kepuasan dalam pembelian membantu konsumen dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Kepuasan pembelian nantinya menguntungkan pihak toko oleh adanya pembelian ulang oleh konsumen. Namun, hasil wawancara dengan perempuan paruh baya menunjukkan bahwa trait PCDM yang dimilikinya tidak memunculkan state PCDM saat berbelanja. Subyek membeli barang dengan kualitas yang tidak diinginkan. Perubahan state PCDM nampaknya berhubungan dengan keadaan mood dalam diri orang tersebut. Mood mempengaruhi kemampuan kognisi seseorang, yang nantinya juga mempengaruhi PCDM-nya. Namun masih belum diketahui apakah mood positif atau negatif yang dapat meningkatkan kemampuan kognisi seseorang.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara mood dengan PCDM. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain korelasional. Subyek dari penelitian ini perempuan paruh baya di department store x cabang y. Paruh baya merupakan usia ketika seseorang berumur 35 hingga 64 tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 105 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling dengan mengambil seluruh konsumen yang ditemui dan bersedia mengisi kuesioner yang dibagikan. Pengukuran mood dilakukan dengan menggunakan Brief Mood Introspection Scale, dan pengukuran PCDM, yang menggunakan modifikasi dari Consumer Style Inventory. Pengujian dilakukan menggunakan Spearman Rank, dengan bantuan program R 2.13.1
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara mood dengan perfectionism – consumer decision making atau PCDM (rho : 0.398; p-value : 2.681e-05; p < 0,05). Semakin tinggi mood, maka akan semakin tinggi pula PCDM-nya. Mereka dapat lebih mampu untuk berhati – hati dan berusaha mencari barang dengan kualitas terbaik. Pengujian secara non parametrik membuat hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan ke populasi awal, yaitu perempuan paruh baya. Peneliti juga melakukan uji tabulasi silang untuk memperjelas sifat hubungan yang diperoleh. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa seseorang dengan mood positif lebih memiliki PCDM lebih tinggi dibandingkan dengan mereka dengan mood negatif. Pengujian tabulasi silang juga dilakukan pada beberapa data demografi untuk mengetahui adanya indikasi asosiasi dengan PCDM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa status pekerjaan, tingkat pendidikan, dan lama belanja memiliki indikasi asosiasi dengan PCDM, serta tidak ditemukan adanya asosiasi pada faktor usia dan pendapatan. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Ciputra Surabaya | en_US |
| dc.subject | Mood | en_US |
| dc.subject | Paruh Baya | en_US |
| dc.subject | Perfectionism – Consumer Decision Making | en_US |
| dc.subject | Middle Adulthood | en_US |
| dc.title | HUBUNGAN ANTARA MOOD DAN PERFECTIONISM - CONSUMER DECISION MAKING PADA PEREMPUAN PARUH BAYA DI DEPARTMENT STORE X SURABAYA | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nidn | 0712038301 | |
| dc.identifier.kodeprodi | 73201 | |
| dc.identifier.nim | 30112003 | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | CICILIA LARASATI REMBULAN | |