PERBEDAAN TINGKAT INTRAPRENEURSHIP ANTARA GURU TETAP SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA DI SURABAYA TIMUR
Abstract
Sekolah negeri memiliki ciri dan tata caranya sendiri, dimana memiliki sistematika
berdasarkan sistem birokrasi dari pemerintah. Sedangkan sekolah Swasta memiliki
sistematika berdasarkan birokrasi yayasan itu sendiri. Keduanya memiliki nilai dan kualitas
masing-masing.
Dalam peningkatan daya saing, diperlukan peningkatan kualitas Intrapreneurship
agar setiap guru yang mengajar mampu memberikan yang terbaik dalam menjalankan
kewajibannya. Tingkatan Intrapreneurship yang tinggi, dipercaya bahwa dapat menjadi
seorang yang memiliki kualitas baik.
Penelitian terdahulu membuktikan mengenai Intrapreneurship yang ditinjau
berdasarkan motif intrinsik dan ekstrinsik. Namun belum ada penelitian yang mengukur
tingkat Intrapreneurship berdasarkan status kepemilikan sekolah. Tujuan dari penelitian ini
adalan untuk mengukur seberapa tinggi tingkat Intrapreneurship pada guru yang mengajar di
Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta di Surabaya Timur.
Populasi penelitian ini adalah Guru tetap dan Pegawai Negeri Sipil pada sekolah
Swasta dan Negeri. Peneliti akan menggunakan Independent Sample t-test dan membagikan
angket Intrapreneurship pada guru tetap dan Pegawai Negeri Sipil di setiap sekolah untuk
mendapatkan data.
Hasil menunjukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan Intrapreneurship antara
Guru yang mengajar di Sekolah Swasta dan Negeri (p-value > 0,05). Terdapat beberapa
faktor demografis yang memberikan dampak dan pengaruh pada tingkat Intrapreneurship
pada guru, yakni Faktor Jenis Kelamin, Lama Bekerja dan Level Sekolah.
