PERSEPSI KULIT PUTIH PADA PEREMPUAN TIONGHOA
Abstract
Penelitian ini dimulai dari banyaknya produk kecantikan yang
menawarkan pemutih kulit menunjukkan bahwa adanya fenomena baru di
masyarakat. Perempuan jaman sekarang sangat menginginkan kulit yang putih
seperti ideal self yang sudah mereka tetapkan. Begitu halnya dengan perempuan
Tionghoa, mereka menginginkan kulit yang lebih putih. Keinginannya untuk
mendapatkan kulit putih juga dipengaruhi oleh stereotype masyarakat tentang
warna kulit pada orang Tionghoa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi perempuan
Tionghoa tentang kulit putih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 4 orang. Karakteristik subjek penelitian yang digunakan adalah
perempuan Tionghoa yang menginginkan kulit lebih putih. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat subjek menginginkan
kulit yang lebih putih walaupun mereka menilai bahwa dirinya sudah cukup putih.
Bagi perempuan Tionghoa mempunyai kulit putih adalah hal yang penting. Kulit
putih sebagai salah satu penunjuk identitas etnis mereka sebagai orang Tionghoa.
Persepsi tersebut sudah ditanamkan oleh orangtua subjek sejak mereka kecil.
Orangtua lah yang memberikan edukasi awal tentang identitas etnis mereka.
Selain identitas etnis, kulit putih juga sebagai pendukung kecantikan mereka.
Menurut subjek kalau memiliki kulit putih mereka akan terlihat lebih cantik dan
cocok dengan warna baju apapun. Subjek melakukan upaya untuk mendapatkan
kulit yang lebih putih misalnya suntik putih, minum vitamin kulit, sampai
melakukan perawatan dan konsultasi kulit ke dokter.
Dengan demikian, saran yang diberikan adalah sebaiknya perempuan
Tionghoa lebih bisa menerima dirinya sendiri serta menjalankan nilai-nilai etnis
yang telah diajarkan oleh orangtua.