PERBEDAAN BODY IMAGE PADA REMAJA BERDASARKAN KEIKUTSERTAAN LATIHAN KEBUGARAN FISIK (FITNESS)
Abstract
Body image merupakan evaluasi seseorang terhadap ukuran tubuh, berat badan
ataupun aspek-aspek lainnya dari tubuh yang berhubungan dengan penampilan
fisik. Remaja, baik putra dan putri yang merasakan ketidakpuasan akan bentuk
tubuhnya, berupaya untuk memperoleh kepuasan akan fisik mereka dengan
menggunakan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan melakukan
latihan kebugaran fisik (fitness). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan citra tubuh pada remaja berdasarkan keikutsertaan latihan
kebugaran fisik (fitness) di pusat kebugaran (fitness centre). Penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif yang bersifat komparatif. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah citra tubuh (body image), sedangkan
variabel independennya adalah latihan kebugaran fisik (fitness). Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh remaja baik laki-laki maupun perempuan di Surabaya
yang berusia antara 18 – 24 tahun sebanyak 100 orang yang dibagi menjadi 2
kelompok subjek yaitu yang ikut latihan kebugaran fisik (n=50) dan yang tidak
ikut latihan kebugaran fisik (n=50). Sampel diambil dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling, dimana sampel yang diambil memenuhi
kriteria subjek yang telah ditentukan. Analisis data yang digunakan adalah uji
beda Independent Sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan citra tubuh pada remaja berdasarkan keikutsertaan latihan kebugaran
fisik atau fitness. Citra tubuh remaja yang melakukan latihan kebugaran fisik di
pusat kebugaran lebih tinggi daripada remaja yang tidak melakukan latihan
kebugaran fisik. Ada perbedaan terhadap aspek orientasi penampilan, orientasi
kesehatan, orientasi kebugaran, dan orientasi terhadap penyakit pada remaja
berdasarkan keikutsertaan latihan kebugaran fisik di pusat kebugaran. Remaja
yang mengikuti latihan kebugaran fisik di pusat kebugaran mempunyai orientasi
penampilan, orientasi kesehatan, orientasi kebugaran, orientasi terhadap penyakit,
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan remaja yang tidak ikut latihan
kebugaran fisik.
