PERANCANGAN TAS ANAK MENGANGKAT CERITA RAKYAT TEKNIK NEEDLE LACE PADA BRAND ANATHALE
Abstract
Pada zaman globalisasi ini, budaya cerita rakyat sudah mulai ditinggalkan
oleh generasi milenial atau anak-anak. Cerita rakyat akan bemanfaat sebagai sumber
inspirasi, unsur hiburan, pendidikan dan nilai moral. Peran orang tua, sangatlah
penting terutama bagi tumbuh kembang anak. Tas merupakan salah satu industri
yang paling berkembang. Seiring berjalannya tren mode dan kebutuhan, tas menjadi
barang yang tidak dapat dipisahkan oleh wanita maupun pria.Tidak hanya pria dan
wanita, bagi anak-anak, tas juga merupakan hal yang penting. Selain itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengingatkan kembali generasi anak-anak dan ibu muda
tentang bentuk hewan yang ada di kisah cerita rakyat. Tokoh utama berbentuk
binatang dalam cerita rakyat seperti binatang kancil dan buaya merupakan contoh
dari karakter yang diambil sebagai topik desain. Penulis mengangkat bentuk tokoh
binatang dalam cerita rakyat karena dianggap sebagai tema yang menarik bagi orang
tua dan anak. Karena semakin terlupakannya cerita rakyat di Indonesia, sehingga
penulis bertujuan membuat media baru yakni tas anak perempuan yang
mengangkat tokoh bentuk binatang dalam cerita rakyat yang playful sehingga
tidak terlihat kuno. Nilai moral kecerdikan dalam dongeng Si Kancil dan Buaya
yang didapat dapat diterapkan anak dalam aktivitas sehari- hari. Lalu, penambahan
teknik needle lace akan menunjukkan kesan handmade. Metode penelitian ini
bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan observasi
lapangan. Sedangkan data sekunder didapat dari buku, jurnal, artikel, internet.
Target market dari brand Anathale adalah serta ibu muda yang berusia 22 - 40
tahun yang memiliki anak perempuan berusia 4-11 tahun yang dalam masa
emerging autonomy maupun role stage, kalangan menengah dan biasanya memiliki
media sosial untuk anaknya.