HUBUNGAN ANTARA OCCUPATIONAL SELF - EFFICACY (OS E) DENGAN RISK TAKING PROPENSITY (RTP ) PADA MANAJER RESTORAN DI SURABAYA
Abstract
Persaingan bisnis setiap tahunnya semakin ketat termasuk di Indonesia. Inidapat dilihat dari jumlah wirausahawan di Indonesia yang meningkat dari hanya0,24 persen menjadi 1,56 persen. Dalam bidang restoran persaingan juga semakinketat. Persaingan yang ketat menuntut setiap restoran untuk terus berkembang danmelakukan perubahan untuk bisa bertahan.Tentu saja pengembangan danperubahan ini merupakan tanggung jawab dari para pemimpin. Pemimpin, dalamhal ini manajer, harus berani mengambil resiko sehingga restoran dapat bertahandalam persaingan yang ketat.Banyak hal yang mempengaruhirisk taking propensityseseorang. Salahsatunya adalahself-efficacy.Pada sebuah penelitian, ditemukan bahwa ketikaseseorang memiliki sebuah keahlian dan merasa mampu melakukan sesuatu,orang tersebut akan memiliki motivasi untuk mengambil resiko (Ewert dalamLlewellyn, Sanchez, Asghar & Jones, 2008).Walaupun begitu, individu denganself-efficacytinggi belum tentu mengambil resiko karena ada dua cara untukmenjalan tugas yaitu cara tradisional dan tidak beresiko atau cara yang inovatifdan beresiko.Variabel bebas dalam penelitian ini adalahoccupational self-efficacy,danvariabel tergantungnya adalahrisk taking propensity.Alat ukur yang digunakanuntuk mengukuroccupational self-efficacyadalahoccupational self-efficacy scaleyang dikembangkan olehSchyns dan VonCollani(2002). Alar ukur untukmengukurrisk taking propensityadalahrisk taking propensity scaleyangdikembangkan oleh Hung dan Tangpong (2010). Populasi penelitian adalahrestoran menengah ke atas yang terletak di mal SurabayaTown Square,CiputraWorld,Grandcity, dan Galaxy Mall. Total subyek adalah 40 orang manajer.Spearman’s Rank OrderdanCronbach Alphadigunakan sebagai analisis datadengan menggunakan bantuan program R.2.13.1.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antaraoccupationalself-efficacy(OSE) denganrisk taking propensity(RTP) pada manajerrestorandiSurabaya (rho =-0,0448; p-value = 0,784). Artinya, naik turunnya OSE tidakmempengaruhi RTP. Faktor lain yang diduga mempengaruhi RTP adalahdukungan lingkungan kerja. Dari hasil tabulasi silang, diduga juga pendidikan,lama bekerja dan jumlah karyawan yang dibawahi mempengaruhi RTP.Mengingat pentingnya RTP terhadap daya saing restoran, penelitimenyarankanpihak restoran, terutama pemilik, untuk dapat melibatkan manajerdalam proses pengambilan keputusan dalamperusahaan, sehinggamanajerterlatihuntuk mengambil keputusan, sehingga dapat meningkatkanrisk taking propensity.