PERBANDINGAN TERAPI PEELING GLYCOLIC ACID 20% DAN SALICYLIC ACID 30% SECARA SPLIT FACE TERHADAP HITUNG JUMLAH KOMEDO PADA PASIEN JERAWAT RINGAN
Abstract
Jerawat terus menimbulkan masalah kesehatan yang mempengaruhi penampilan kulit masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu terapi jerawat yang tengah populer di masyarakat yaitu chemical peeling . Bahan yang sering digunakan dalam terapi chemical peeling adalah glycolic acid (GA) dan salicylic acid (SA) . Tujuan penelitian ini untuk membandingkan efektivitas terapi dan efek samping pengobatan jerawat wajah menggunakan GA 20% dan SA 30% di setiap sisi wajah. Delapan pasien dengan perawatan jerawat diobati secara split face menggunakan GA 20% (dioleskan ke sisi kiri) dan SA 30% (dioleskan ke sisi kanan) setiap dua minggu sekali. Semua pasien dinilai berdasarkan penghitungan lesi, Michaelsson acne score (MAS), dan penilaian subjektif pasien. Hasil analisis statistik komedo SA memperoleh skor p 0,011 (< 0,05). Untuk papul SA memperoleh skor p 0,670 (> 0,05). Sedangkan pustul SA mendapatkan skor p 0,102 (> 0,05). Untuk komedo GA mendapatkan sko r p 0,160 (> 0,05). Pada papul GA didapatkan skor p 0,141 (> 0,05). Sedangkan pustule GA mendapatkan skor 0,414 (> 0,05). Untuk tes MAS SA didapatkan skor p 0.320 (>0.05). Sedangan pada tes MAS GA didapatkan skor p 0.007 (<0.05). Pada penilaian subjektif pasien GA lebih baik daripada SA. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan antara SA dan GA ada perbandingan pada terapi peeling GA 20% dan SA 30% secara split face terhadap hitung jumlah komedo pada pasien jerawat ringan
