• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Library
    • Media
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Library
    • Media
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peringati Hari Pahlawan 10 November, Home Pro Pakuwon Mal Surabaya Hadirkan Roode Brug Soerabaia dan PSL dalam Talk Show Bertajuk “Heroes”

    Thumbnail
    View/Open
    Peringati Hari Pahlawan 10 November, Home Pro Pakuwon Mal Surabaya Hadirkan Roode Brug Soerabaia dan PSL dalam Talk Show Bertajuk “Heroes” (490.6Kb)
    Date
    2024-11-17
    Author
    Kartika, Chrisyandi Tri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dalam rangka turut memperingati Hari Pahlawan Nasional 2024, Home Pro Pakuwon Mal Surabaya mengadakan even dengan bertajuk “Bazzria Experience – HEROES – Not Every Heroes Wear A Cape” pada 13 hingga 17 November 2024. Even pada 16 November 2024 menyuguhkan acara talk show bagi pengunjung Mal dengan tema “Pertempuran Surabaya 1945”. Talk show “Pertempuran Surabaya 1945” Home Pro Pakuwon Mal Surabaya menghadirkan narasumber dari Roode Brug Soerabaia oleh Satrio Sudarso, dari PSL (Pernak-Pernik Surabaya Lama) oleh Chrisyandi Tri Kartika, dan dari SD Santa Maria Surabaya oleh Ibu Ike, Kepala Sekolah SD tersebut. Satrio Sudarso, Ketua Roode Brug Soerabaia, menjelaskan bahwa pada even ini pihaknya lebih banyak bercerita tentang profil komunitas secara umum, di samping juga tentang kegiatan-kegiatan Roode Brug Soerabaia mengedukasi kepada masyarakat tentang sejarah lokal Pertempurana Surabaya, hingga peristiwa pendukung dari peristiwa Pertempuran Surabaya 1945. “Area mal sering menjadi ‘jujugan’ tujuan keluarga. Dengan menambahkan elemen sejarah, anak-anak dapat belajar sambil bersenang-senang. Cerita lokal seperti Pertempuran Surabaya 1945 menjadi cara yang menarik untuk memperkenalkan sejarah di luar ruang kelas,” jelas pria Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pada kesempatan yang sama, Chrisyandi Tri Kartika, Ketua PSL, menyorot tentang keberadaan Surabaya Kota Lama, lantaran kawasan ini pun sarat sejarah dengan peristiwa Pertempuran Surabaya 1945. Salah satunya tempat tewasnya Brigadier A.W.S. Mallaby. Menurutnya, disebut kota lama, sebenarnya merupakan kota lama dalam arti sesungguhnya. “Anggapan jangan dipersempit di kawasan sekitar Jembatan Merah saja, namun disebut kota lama yaitu tersebar di sekitar Sungai Kalimas dan Kali Pegirian, serta di kawasan yang lain,” ujar Chrisyandi Tri Kartika. Beda dengan kota lainnya, lanjut Chrisyandi Tri Kartika, Surabaya mempunyai masjid yang kali pertama didirikan oleh Sunan Ampel, yaitu Masjid Rahmat di Kembang Kuning, terletak di kawasanr Surabaya Selatan. Surabaya pun dikenal dengan tata kota yang unik, tata kota yang mengikuti alur Sungai Kalimas. “Pembangunan Surabaya pada awal era kolonial lebih fokus di sekitar sungai. Kantor-kantor berada di sekitar Jembatan Merah sampai di sekitar Kebonrojo, Di samping itu, ada pusat bisnis kolonial dari Jalan Kramat Gantung, Gemblongan, Tunjungan. Sedangkan pemukiman bangsa Eropa di Jalan Diponegoro, Darmo, dan Gubeng,” pungkas pria sebagai Pustakawan di Universitas Ciputra Surabaya. Sementara Ibu Ike, Kepala Sekolah SD Santa Maria Surabaya, menceritakan tentang peran penting SD Santa Maria seputar tahun 1945 pernah menjadi SMT Darmo 49, yakni tempat Markas BKR Pelajar.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/7988
    Collections
    • Media

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire