PERBEDAAN TINGKAT KREATIVITAS ANTARA INSTRUMENTALIS DAN VOKALIS
Abstract
Sebagai seorang entrepreneur , kreativitas diperlukan untuk menciptakan ide-ide kreatif dan untuk menyelesaikan masalah. Salah satu cara meningkatkan kreativitas yaitu dengan mempelajari musik. Menurut sumber suaranya, musik dibagi menjadi dua, yakni musik vokal dan instrumental (Simanungkalit, 2008). Berdasarkan hasil survey, ditemukan sebuah persepsi umum bahwa vokalis atau penyanyi pada umumnya kurang kreatif dibanding instrumentalis atau pemain musik. Persepsi ini juga didukung oleh hasil penelitian Ibuka (1971) yang menyatakan bahwa hasil pendi dikan musik vokal tidak semaksimal dan sebaik dari hasil pendidikan musik instrumental. Pernyataan Ibuka tersebut kontras dengan hasil penelitian Schellenberg (2004) yang membuktikan bahwa pelajaran musik piano dan vokal memiliki pengaruh yang sa ma dalam m eningkatkan kreativitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas vokalis dan instrumental dalam rangka menguji kedua penelitian yang terdahulu, yakni penelitian Ibuka dan Schellenberg. Penelitian ini menggunakan metode tes, yaitu Tes Kreativitas Verbal . Sampel penelitian diambil dari komunitas musisi gereja di Malang dan Surabaya yang terdiri dari 30 vokalis dan 30 instrumentalis yang masih aktif menjalankan tugasnya sebagai musisi. Sampel yang digunakan adalah 60 orang musisi. Pen gambilan sampel menggunakan purposive sampling yang telah disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan . Hasil rata - rata skor Creativity Quo tient (CQ) kedua kelompok musisi termasuk dalam golongan sangat superior, dengan skor rata - rata vokalis adalah 1 34,5 dan instrumentalis adalah 131,9 . Analisis skor menggunakan uji t yang diproses dengan program R, dan menghasilkan p - value lebih besar dari angka kepercayaan 0.05, yaitu 0. 4 . Hasil tersebut mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara vokalis dan musisi intrumental. Dengan demikian, baik mempelajari vokal maupun musik instrumen, keduanya dapat meningkatkan kreativit a s secara optimal

