Show simple item record

dc.contributor.authorHertanti, Dhea Medisika
dc.date.accessioned2025-08-01T03:30:57Z
dc.date.available2025-08-01T03:30:57Z
dc.date.issued2025-08-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8470
dc.description.abstractSyok anafilaktik dan angioedema merupakan kondisi kegawatdaruratan akibat reaksi hipersensitivitas tipe I, salah satunya dipicu oleh sengatan lebah. Pemahaman mekanisme imunologi, manifestasi klinis, dan tatalaksana segera menjadi krusial dalam pendidikan kedokteran. Artikel ini bertujuan untuk meninjau literatur ilmiah yang relevan dan menganalisis pendekatan penatalaksanaan kasus syok anafilaktik dan angioedema berbasis skenario klinis. Kajian dilakukan melalui telaah berbagai sumber ilmiah terkini di bidang imunologi, alergi, dan kegawatdaruratan. Racun lebah mengandung komponen toksik seperti melitin dan enzim proinflamasi yang dapat memicu degranulasi sel mast dan basofil melalui mekanisme IgE, menyebabkan pelepasan histamin secara sistemik. Manifestasi klinis meliputi urtikaria, sesak napas, edema wajah, dan hipotensi berat. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti kadar IgE. Penanganan utama meliputi pemberian epinefrin intramuskular, cairan intravena, oksigen, dan antihistamin. Aspek pencegahan juga ditekankan, termasuk edukasi pasien untuk mengenali gejala awal dan penggunaan autoinjector epinefrin. Studi ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kasus klinis efektif meningkatkan kompetensi mahasiswa kedokteran dalam mengenali dan menatalaksana kondisi ini secara tepat dan cepat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectSyok ANafilaktiken_US
dc.subjectAngioedemaen_US
dc.subjectSengatan Lebahen_US
dc.subjectlgEen_US
dc.titlePenatalaksanaan Syok Anafilaktik dan Angioedema Akibat Sengatan Lebah: Kajian Literaturen_US
dc.typeArticleen_US
dc.identifier.kodeprodi11201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record