Penatalaksanaan Syok Anafilaktik dan Angioedema Akibat Sengatan Lebah: Kajian Literatur
Abstract
Syok anafilaktik dan angioedema merupakan kondisi kegawatdaruratan akibat reaksi hipersensitivitas tipe I, salah satunya dipicu oleh sengatan lebah. Pemahaman mekanisme imunologi, manifestasi klinis, dan tatalaksana segera menjadi krusial dalam pendidikan kedokteran. Artikel ini bertujuan untuk meninjau literatur ilmiah yang relevan dan menganalisis pendekatan penatalaksanaan kasus syok anafilaktik dan angioedema berbasis skenario klinis. Kajian dilakukan melalui telaah berbagai sumber ilmiah terkini di bidang imunologi, alergi, dan kegawatdaruratan. Racun lebah mengandung komponen toksik seperti melitin dan enzim proinflamasi yang dapat memicu degranulasi sel mast dan basofil melalui mekanisme IgE, menyebabkan pelepasan histamin secara sistemik. Manifestasi klinis meliputi urtikaria, sesak napas, edema wajah, dan hipotensi berat. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti kadar IgE. Penanganan utama meliputi pemberian epinefrin intramuskular, cairan intravena, oksigen, dan antihistamin. Aspek pencegahan juga ditekankan, termasuk edukasi pasien untuk mengenali gejala awal dan penggunaan autoinjector epinefrin. Studi ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kasus klinis efektif meningkatkan kompetensi mahasiswa kedokteran dalam mengenali dan menatalaksana kondisi ini secara tepat dan cepat.

