PERBEDAAN SIKAP ANTARA PSIKOLOG KLINIS DAN DOKTER TERHADAP PENGOBATAN KOMPLEMENTER ALTERNATIF “YOGA” DALAM PENGOBATAN TERINTEGRASI HOLISTIK
Abstract
Pengobatan Komplementer-Alternatif (PKA) telah menjadi fenomena dan salah satu jalan pengobatan bagi masyarakat selain pengobatan konvensional . Penggunaan PKA di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2001 terdapat 31.7% pengguna obat tradisional, angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2004 menjadi 32.87% pengguna obat tradisional . Salah satu jenis PKA adalah yoga yang tergolong dalam body work therapies . Yoga telah terbukti bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan individu, baik secara fisik maupun psikologis. Akan tetapi, peneliti masih menemukan inkonsistensi sikap terhadap PKA antara tenaga kesehatan profesional yaitu dokter dan psikolog klinis dari penelitian - penelitian terdahulu. Sikap dari tenaga kesehatan ini dapat b erpengaruh pada pasien. Di sisi lain Menteri Kesehatan telah mengeluarkan keputusan mengenai penyelenggaraan PKA pada fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan, jenis pengobatan, tenaga pelaksana termasuk tenaga asing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perb e daan sikap antara psikolog klinis dan dokter terhadap Pengobatan Komplementer Alternatif (PKA) yoga dalam peng obatan terintegrasi holistik. P enelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif. Instrumen dalam penelitian ini merupakan m o difikasi alat ukur dari penelitian terdahulu yaitu Psychologists Attitudes Towards Complementary and Alternative Therapies (PATCAT) Quesionnaire . Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel (N = 40) yaitu terdiri dari 20 psikolog klinis dan 20 dokter yang diambil dari populasi psikolog klinis yang tergabung dalam IPK Jawa Timur dan dokter yang tergabung dalam PDUI yang bekerja pada instansi yang sama serta terdapat layanan PKA. Uji beda dalam penelitian ini menggunakan Mann -Whitney test dan didapatkan hasil yaitu tidak ada perbedaan sikap yang signifikan antara psikolog klinis dan dokter terhadap pengobatan komplementer alternatif yoga dalam pengobatan terintegrasi holistik (Z = -0.218; p = 0.828; p > 0.05). Berdasarkan hasil dari penelitian ini ditemukan adanya faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi sikap yaitu jenis kelamin dan pengalaman. Selain itu, dari hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran yaitu, kepada psikolog klinis dan dokter agar lebih aktif mencari informasi mengenai PKA yoga, kepada instansi pelayanan kesehatan masyarakat untuk menyediakan layanan PKA yoga dan menyediakan buku atau majalah terkait PKA yoga, kepada organisasi bersangkutan agar lebih sering mengadakanseminar dan pelatihan PKA yoga, kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih dalam terhadap faktor - faktor lain yang diduga mempengaruhi sikap seperti temuan dalam penelitian ini.

