HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KEBAHAGIAAN PADA MAHASISWA PERANTAU DI UNIVERSITAS X SURABAYA
Abstract
Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh seseorang. Oleh karena itu, banyak mahasiswa perantau yang rela meninggalkan daerah asalnya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik di daerah lain. Akan tetapi, ketika seseorang memasuki daerah baru, ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Seseorang akan menghadapi berbagai permasalahan ketika ia mencoba untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Permasalahan yang ada di lingkungan baru tersebut membuat mahasiswa perantau mengalami culture shock yang membuat mereka merasa homesick . Hal tersebut mempengaruhi kebahagiaan mahasiswa perantau. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kebahagiaan adalah dukungan sosial. Ketika seseorang mendapatkan dukungan sosial, ia akan merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai oleh individu lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan kebahagiaan pada mahasiswa perantau di Universitas X Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau angkatan 2014/2015 di Universitas X Surabaya yang tidak tinggal dengan orang tuanya dan menetap sementara di Surabaya. Kuesioner diberikan kepada 170 sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi alat ukur dukungan sosial yang dikembangkan oleh Park dan Kim (2008) dan modifikasi alat ukur kebahagiaan yang dikembangkan oleh Koo dan Kim (2006). Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment . Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan sosial dan kebahagiaan pada mahasiswa perantau di Universitas X Surabaya (r = 0.515, p < 0.001). Hal terse but berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa perantau, semakin tinggi pula kebahagiaan yang dirasakan mahasiswa perantau. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima mahasiswa perantau, semakin rendah pula kebahagiaan yang dirasakan oleh mahasiswa perantau. Di dalam penelitian ini, ditemukan adanya faktor lain yang diduga berasosiasi dengan kebahagiaan mahasiswa perantau, yaitu jenis kelamin, daerah asal, frekuensi merantau, hubungan dengan ayah, hubungan dengan ibu, dan penggunaan waktu luang dengan teman. Melihat adanya hubungan antara dukungan sosial dan kebahagiaan pada mahasiswa perantau di Universitas X Surabaya, peneliti menyarankan mahasiswa perantau lebih membuka diri untuk menerima dukungan sosial dari orang di sekitarnya untuk meningkatkan kebahagaiaannya. Peneliti juga menyarankan kepada orang tua dan teman mahasiswa perantau untuk memberikan dukungan berupa emotional support dan informational support kepada mahasiswa perantau untuk meningkatkan kebahagiaannya. Tidak hanya itu, peneliti juga menyarankan kepada universitas yang bersangkutan untuk mengembangkan program kemahasiswaan sehingga mahasiswa perantau dapat memperoleh dukungan sosial.

