HUBUNGAN ANTARA SOCIAL SUPPORT DAN RESILIENCE OF EFFICACY PADA REMAJA ATLET BULUTANGKIS DI SURABAYA
Abstract
esia terkenal dengan prestasi di bidang olahraga bulutangkis. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, prestasi Indonesia tidak stabil dalam kompetisi tingkat Internasional. Salah satu profesi yang berperan penting dalam prestasi bulutangkis In donesia adalah atlet. Atlet Indonesia sebenarnya juga memiliki teknik bermain yang baik jika dibandingkan dengan atlet dari negara lain. Akan tetapi, para atlet mengalami kesulitan dalam mengatasi tekanan dalam kompetisi, sehingga atlet Indonesia perlu meningkatkan resilience of efficacy yang dimilikinya. Resilience of efficacy adalah keyakinan diri individu untuk tetap fokus mengerjakan sesuatu meskipun sedang menghadapi kondisi yang sulit. Salah satu faktor yang diduga dapat mempengaruhi resilience of efficacy adalah social support dari orang-orang di sekitarnya, seperti orang tua, teman, dan pelatih. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Data diperoleh dengan menggunakan skala social support dan skala resilience of efficacy yang diadaptasi dari Park dan Kim (2008). Penelitian dilakukan terhadap 55 atlet dari 3 klub bulutangkis di Surabaya. Ketiga klub ini sering mencetak atlet-atlet yang berprestasi. Para atlet ini mengikuti pelatihan intensif setiap hari dan sering mengikuti pertandingan tingkat lokal hingga internasional. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara social support dan resilience of efficacy pada remaja atlet bulutangkis di Surabaya (rho = 0,56; p < 0,05). Berdasarkan hasil ini, berarti semakin tinggi social support yang diperoleh individu, maka semakin tinggi resilience of efficacy yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin rendah social support yang di terima individu, maka semakin rendah resilience of efficacy yang dimilikinya. Peneliti juga menemukan bahwa social support yang bersumber dari pelatih berkorelasi paling kuat terhadap resilience of efficacy individu dibandingkan social support yang berasal dari orang tua dan teman. Selain itu, social support yang berjenis emotional support juga memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap resilience of efficacy individu dibandingkan social support yang berjenis informational support . Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif antara social support dan resilience of efficacy . Peneliti menyarankan atlet untuk memanfaatkan relasi sosial untuk meningkatkan resilience of efficacy individu. Selain itu, peneliti juga menyarankan orang tua, teman dan pelatih untuk memberikan social support kepada atlet untuk meningkatkan resilience of efficacy . Social support yang diberikan dapat berupa emotional support maupun informational support

