HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN EFIKASI DIRI REMAJA YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA
Abstract
Tingkat perceraian suami dan istri dari tahun ke tahun terus mengalami pengingkatan dan membawa dampak negatif bagi sang anak khusunya pada usia remaja. Dampak negatif dari perceraian tersebut: remaja kehilangan akan keyakinan diri yang dimilikinya seperti misalnya menarik diri dari lingkungan sosial, kurang memiliki rasa percaya diri, prestasi di sekolah menurun dan lain sebaginya. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan yang dapat membantu sang anak menyelesaikan masalah yang dialaminya. Dukungan sosial dianggap sebagai salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan efikasi diri remaja yang mengalami perceraian orang tua. Dukungan yang diberikan oleh lingkungan sekitar seperti dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi diduga berhubungan dengan efikasi diri remaja yang menalami perceraian orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri remaja yang mengalami perceraian orang tua di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Alat ukur yang digunakan disusun oleh peneliti sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami perceraain orang tua di kota Surabaya. Skala ini diberikan kepada 40 orang sampel penelitian dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan sosial dengan efikasi diri remaja yang mengalami perceraian orang tua di Surabaya (r = 0.47, p-value < 0.05). Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima remaja maka semakin tinggi pula efikasi diri remaja yang dimiliki dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima remaja semakin rendah pula efikasi diri yang dimiliki oleh remaja tersebut.

