Pemanfaatan Limbah Kulit pada Perancangan Tas Multiways dan Customizable Terinspirasi dari Anyaman Liris Andik
Abstract
Pencemaran lingkungan kian lama semakin memburuk. Salah satu faktor yang pengaruhnya cukup besar yaitu limbah hasil fesyen industri yang memberikan dampak buruk pada lingkungan sekitar. Berdasarkan data dari laporan Global Fashion Agenda, secara umum industri fesyen menyumbang sebanyak 4% dari keseluruhan sampah di seluruh dunia setiap tahunnya yang terhitung ada sebanyak 92 milyar ton yang merupakan sisa–sisa bahan produksi dalam bentuk potongan besar maupun kecil. Indonesia sendiri menjadi negara eksportir kulit terbesar ke-enam yang mencakup ekspor ke berbagai negara dimulai dari pengeksporan kulit mentah, kulit jadi, maupun kulit yang telah dijadikan dalam berbagai bentuk produk fesyen. dimana hal ini tentu memiliki dampak kepada lingkungan yang disebabkan oleh berbagai proses pembuatan produk yang berbahan-dasarkan kulit. Pengangkatan masalah limbah kulit dalam dunia fesyen dengan merancang produk tas sebagai usaha agar masyarakat bisa lebih aware terhadap banyaknya dampak yang dihasilkan pada lingkungan akibat dari proses industri fesyen. Metode yang akan digunakan dalam perancangan ini yaitu metode Design Thinking. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan secara mix kualitatif dan kuantitatif melalui interview ke para ahli dibidang fesyen, pengerajin tas, dan para pekerja yang memiliki latar belakang sebagai retailer, kemudian melakukan survey perancangan yang disebarkan berupa kuisioner kepada 100 responden. Perancangan desain produk fesyen aksesoris berupa tas yang customizable dan multiways dilakukan agar dapat menciptakan produk yang lebih efektif dan bernilai tinggi melalui kerjasama dengan sebuah perusahaan retailer PT. Karyamitra Budisentosa memanfaatkan berbagai limbah kulit hasil produksi yang tidak terpakai serta bertujuan sebagai usaha untuk bisa mengurangi limbah kulit hasil sisa produksi industri fesyen baik yang berukuran besar maupun berukuran kecil dengan memanfaatkannya untuk membuat anyaman yang terinspirasi dari motif liris andik agar tidak menumpuk dan terbuang sia-sia hingga mencemari lingkungan. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangsih untuk industri fesyen.

