Show simple item record

dc.contributor.authorDwiyanti, Nola Pradiskha
dc.date.accessioned2025-12-06T08:47:48Z
dc.date.available2025-12-06T08:47:48Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8735
dc.descriptionAlong with the development of technology in Indonesia, batik and weaving ATBM are now increasingly threatened with extinction because of the textile industry which is cheaper and easier to use with machine tools. In addition, the Covid-19 pandemic has also resulted in a decline in MSMEs in the traditional textile industry in Central Java, due to limited space for craftsmen to be unable to explore their ideas in making batik and weaving. The purpose of this study is to design resort clothing using traditional Central Javanese fabrics (Solo batik & woven lurik Pedan Klaten). The method used is the design thinking method which consists of Empathize, define, ideate, prototype, and test. Collecting primary data using qualitative methods, namely interviews with 6 expert users consisting of 2 fashion designers, 1 fashion stylist, 1 batik craftsman and batik designer, 1 weaving craftsman, 1 tailor & pattern maker, 12 extreme users who like resort fashion. , batik, and weaving. To obtain secondary data, namely by studying literature in the form of journals, articles, books, data through websites and relevant social media to support the existing theory. This design produces data as a solution to the problem of declining interest in literature in Indonesia. This resort's fashion design uses the development of Solo batik motifs which is explored by adding the carving motifs of the Solo palace, so that it can add new colors to contemporary batik art, plus the Pedan Klaten woven which has a variety of colors and motifs, so it has the potential to be used. become the material for the design of this resort's clothing. This resort's clothing has a fashion design that has been adapted to the 2022 fashion trend in order to support the appearance of the Solo kawung batik and Pedan Klaten lurik woven. The colors in this resort's fashion design use colors that are inspired by the combination of natural colors. This dress has several colors, batik motifs, woven motifs, fringe and asymmetry which are applied in a balanced way, so that this dress will become a harmonious and harmonious whole. The point of interest in this resort's clothing is found in the Solo batik motif and the striated woven Pedan Klaten.en_US
dc.description.abstractSeiring dengan berkembangnya teknologi di Indonesia, batik tulis dan tenun ATBM kini semakin terancam punah karena adanya industri tekstil yang lebih murah dan lebih mudah dengan menggunakan alat mesin. Selain itu adanya pandemi covid-19 juga mengakibatkan penurunan pada UMKM dibidang industri tekstil tradisional di Jawa Tengah, karena keterbatasan ruang gerak yang mengakibatkan pengrajin tidak bisa mengeskplor idenya dalam membuat batik serta tenun. Tujuan dari penelitian ini yaitu Merancang busana resort dengan menggunakan kain tradisional Jawa Tengah (batik Solo & tenun lurik Pedan Klaten). Metode yang digunakan yaitu metode design thinking yang terdiri dari Empathize, define, ideate, prototype, dan test. Mengumpulkan data primer dengan menggunakan metode kualitatif yaitu wawancara dengan 6 orang expert user yang terdiri dari 2 fashion designer, 1 fashion stylist, 1 pengrajin batik dan batik designer, 1 pengrajin tenun, 1 tailor & pattern maker, 12 orang extreme user yang menyukai busana resort, batik, dan tenun. Untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan study literature yang berupa jurnal, artikel, buku, data melalui website dan sosial media yang relevan guna mendukung teori yang ada. Pada perancangan ini menghasilkan data data sebagai solusi dari permasalahan menurunnya minat pada wastra di Indonesia. Perancangan busana resort ini menggunakan pengembangan motif batik tulis Solo yang dieksplorasi dengan menambahkan motif ukiran keraton Solo, sehingga dapat menambahkan warna baru kedalam seni batik kontemporer, ditambah lagi dengan tenun lurik Pedan Klaten yang memiliki segi warna dan juga motif yang bervariatif, sehingga sangat berpotensi untuk digunakan menjadi bahan untuk perancangan busana resort ini. Busana resort ini memiliki desain busana yang telah disesuaikan dengan tren fesyen 2022 agar dapat menunjang penampilan dari batik kawung Solo dan tenun lurik Pedan Klaten. Warna pada perancangan busana resort ini menggunakan warna yang terinspirasi dari perpaduan warna-warna alam. Busana ini memiliki beberapa warna, motif batik, motif tenun, fringe dan asimetris yang diterapkan secara seimbang, sehingga akan menjadikan busana ini menjadi satu kesatuan yang harmonis dan selaras. Point of interest pada busana resort ini terdapat pada motif batik Solo dan tenun lurik Pedan Klaten.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectLurik Pedan Klaten Weavingen_US
dc.subjectSolo Batiken_US
dc.subjectResortwearen_US
dc.subjectTenun Lurik Pedan Klatenen_US
dc.subjectBatik Soloen_US
dc.subjectBusana Resorten_US
dc.titlePerancangan Busana Resort dengan Pengembangan Motif Batik Solo dan Penggunaan Tenun Lurik Pedan Klatenen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi90241
dc.identifier.nim0206051810045
dc.identifier.dosenpembimbingMarini Yunita Tanzil
dc.identifier.dosenpembimbingEnrico
dc.identifier.dosenpembimbingRahayu Budhi Handayani


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record